DUH! Ramadhan Masih Jauh, Harga Cabai Rawit Sudah Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

- 26 Februari 2021, 09:54 WIB
Ilustrasi - Pengepul memilah cabai yang akan dikirim ke Surabaya di Desa Tugurejo, Kediri, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Ilustrasi - Pengepul memilah cabai yang akan dikirim ke Surabaya di Desa Tugurejo, Kediri, Jawa Timur beberapa waktu lalu. /Antara Jatim/Prasetia Fauzani/

DESKJABAR – Ramadhan masih menyisakan sekitar dua bulan lagi, namun harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terus melonjak hingga menembus Rp100.000 per kilogram.

"Harga cabai rawit masih terus naik. Sejak beberapa hari ini sudah mencapai Rp100.000 per kilogram," ujar Suprapti, pedagang cabai dan kebutuhan pokok di Pasar Sayur Magetan, Kamis, 25 Februari 2021.

Tingginya harga cabai rawit tersebut membuat pedagang harus menambah jumlah modal untuk kulakan cabai ke pengepul dan petani. Selain mahal, pedagang tidak berani kulakan banyak karena takut busuk.

Menurutnya harga cabai rawit yang terus naik dalam beberapa pekan tersebut disebabkan karena pasokan komoditas pedas itu yang minim akibat gagal panen selama cuaca ekstrem ini.

Baca Juga: HORE ASYIK NIH..! Pariwisata Bali akan Kembali Dibuka

Baca Juga: WALAH, 17 Tenaga Kesehatan Puskesmas Ciamis Positif Covid-19, Padahal Sudah Dituntik Vaksin

"Harganya terus naik hingga membuat para pedagang sendiri kesulitan untuk kulakan karena terlalu tinggi," kata dia lanjut.

Sementara, harga cabai merah besar dan keritig terpantau jauh lebih murah dibandingkan cabai rawit. Di pasar setempat, cabai merah besar hanya Rp 40.000 per kilogram, sedangkan cabai keriting di kisaran Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per klogram.

Bupati Magetan membenarkan kondisi tingginya harga komoditas cabai rawit di Kabupaten Magetan. Menurut dia, melonjaknya harga cabai tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Magetan, namun juga daerah lain di Tanah Air.

Hal itu karena dampak cuaca ekstrem sehingga banyak tanaman cabai rawit gagal panen yang mengakibatkan pasokan di pasaran minim.

Pihaknya terus mendorong petani hortikultura di Kabupaten Magetan untuk memperluas area tanam cabai sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar saat terjadi gagal panen.

Saat ini Kabupaten Magetan telah menambah lahan penanaman cabai seluas 60 hektare di Desa Nglopang, Desa Trosono, dan Desa Sayutan Kecamatan Parang dengan bantuan dana "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT Tunas Agro Persada.

Saat ini lahan cabai tersebut sedang panen. Hal tersebut merupakan momen yang tepat, karena panen raya bertepatan saat harga cabai sedang melambung, demikian Bupati Suprawoto.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x