Gejolak Harga Cabe Rawit, Ini Penjelasan Penyebabnya

- 25 Februari 2021, 20:56 WIB
Tanaman cabe rawit domba
Tanaman cabe rawit domba /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Ribut-ribut soal harga komoditas cabe, khususnya cengek, atau orang Indonesia menyebutnya cabe rawit, rutin terjadi pada akhir dan awal tahun. 

Begitu pula pada awal tahun 2021 ini, harga cabe rawit dikabarkan kembali mahal pada beberapa daerah, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah.

Namun jenis cabe rawit apa yang seberanya sering diributkan itu ? Ini penjelasan penyebabnya dari Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) jawa Barat, Terkait fenomena tahunan urusan harga cabe rawit tersebut. 

Baca Juga: Daftar Pusat Belanja Oleh Oleh Khas Pantai Pangandaran

Wakil Ketua I APKA Jawa Barat, Muchlis Anwar, kepada DeskJabar, Kamis, 25 Februari 2021, menyebutkan, bahwa selama ini yang harganya sering naik maupun anjlok, adalah cabe rawit jenis "cengek domba' atau disebut pula "cengek inul".

Cabe rawit domba memiliki tampilan ukurannya besar, dengan rasa yang sangat pedas. Saat sudah matang, warnanya oranye atau merah, sedangkan saat masih muda warnanya kuning.

Ada pun penggunaan cabe rawit domba, seringkali untuk sambal dan bumbu pedas makanan olahan. Karena itu, cabe rawit domba sangat laris di pasaran, karena banyak sekali bisnis makanan dengan menggunakan bumbu pedas.

Baca Juga: JAJANAN JADUL, Susu Coklat Bubuk Raos, Kenangan Generasi Tahun 1980-an.

Peta produksi

Lain halnya cabe rawit biasa, disebutkan Muchlis Anwar, adalah cengek yang ukurannya lebih kecil, atau umum disebut cengek biasa. Saat masih muda, cabe rawit biasa berwarna hijau, namun saat sudah matang menjadi berwarna merah.

Di pasaran, katanya, harga cengek biasa relatif stabil. Karena itu, budidaya atau bertani cengek biasa jarang rugi dan relatif tetap untung karena harganya relatif stabil, walau tak setinggi cengek domba jika sedang naik harganya.

Lain halnya cengek domba, menurut Muchlis Anwar, harganya akan menjadi sangat mahal, manakala produksi sedang kurang. Biasanya, budidaya cengek domba memang masih rentan hama dan penyakit, sehingga perawatan tanamannya tergolong intensif. 

Baca Juga: Nitizen Indonesia Paling Tidak Sopan se Asia Tenggara, Ridwan Kamil: Banyak Membuli dan Galak di Medsos   

Mengapa cengek domba harganya tiba-tiba menjadi mahal namun suatu kali menjadi murah, khususnya di Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah, Muchlis Anwar menerangkan, bahwa perdagangan cabe rawit domba sangat dipengaruhi masa produksi dari Jawa Timur.

"Jawa Timur adalah sentra cabe rawit domba. Jika di Jawa Timur sedang musim produksi banyak, biasanya harganya memukul harga panenan di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Lain halnya jika di Jawa Timur produksi cabe rawit domba sedang kurang, maka harga panen di Jawa Barat dan Jawa Tengah sedang bagus atau mahal," ujarnya. ***

   

  

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah