Mahalnya Harga Cabai, Dorong Dibangunnya Teknologi Penyimpanan Barang Pokok

- 12 Januari 2021, 04:35 WIB
ILUSTRASI - Penjual menunjukkan cabai rawit merah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2021).
ILUSTRASI - Penjual menunjukkan cabai rawit merah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/1/2021). / ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

DESKJABAR - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui bahwa harga cabai, terutama cabai rawit merah, kian mahal sehingga pihaknya tengah merampungkan teknologi penyimpanan barang pokok, salah satunya cabai di Brebes.

Berdasarkan pantauan harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) saat ini, harga rata-rata cabai rawit Nasional mencapai Rp78.250/kg. Sejumlah provinsi lainnya seperti Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat, bahkan mencapai Rp110.000- Rp111.650/kg.

Baca Juga: Desember 2020, Cabai Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Jakarta

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 2021 Diprediksi Capai 5,5 Persen. Ini yang Akan Mengakselerasinya

"Saya ingatkan memang sampai hari ini belum ada satu teknologi yang bisa diterapkan pemerintah. Karena Indonesia maunya cabainya merah dan segar. Cabai itu mungkin hanya bisa bertahan 30 hari. Ketika paceklik harganya tinggi, ketika panen harga turun jatuh," kata Mendag Muhammad Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Senin 11 Januari 2021.

Mendag menilai bahwa dalam satu tahun setidaknya harga cabai mengalami lonjakan enam kali dan harga jatuh saat panen enam kali. Hal itu karena sampai saat ini belum ada teknologi penyimpanan yang mutakhir dapat menyimpan bahan pokok ketika panen raya untuk dijual kembali pada saat harga berpotensi melonjak.

Oleh karenanya Kemendag saat ini tengah merampungkan sistem pendingin atau Control Atmosphere System di Brebes, Jawa Tengah. Dengan teknologi tersebut, bahan pokok bisa bertahan 7-12 bulan.

"Kita lagi coba terutama di Brebes dengan sistem pendingin. Kita sedang kerjakan mudahmudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai di Boyolali, Jawa Timur," kata Mendag Lutfi.

Baca Juga: Ditemukan Lagi 2 Pohon Ganja Kering, di Kebun Warga Asing di Batukaras Pangandaran

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x