Pupuk Indonesia Perkuat Stok Akhir Tahun

- 26 November 2020, 11:01 WIB
Stok pupuk
Stok pupuk /DeskJabar/PT Pupuk Indonesia
 
DESKJABAR - Ketersediaan cadangan pupuk untuk menjelang akhir tahun 2020 sangat menjadi bahan perhatian. Apalagi, biasanya para petani sedang ramai melakukan musim pemupukan pada musim tanam akhir tahun ini.
 
Terkait kepentingan tersebut,   PT Pupuk Indonesia (Persero) memperkuat ketersediaan pupuk di lini III dan IV guna memenuhi kebutuhan petani. Stok pupuk tercatat mencapai 1.332.603 ton, terdiri dari 646.517 ton Urea, 379.757 ton NPK, 104.153 ton SP-36, 86.390 ton ZA, dan 151.786 ton organik.
 
"Stok tersebut InsyaAllah cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2020," kata Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana, melalui siaran pers, diterima DeskJabar, Kamis, 26 November 2020. 
 
Disebutkan pula, guna mengantisipasi kebutuhan petani yang kekurangan atau kehabisan alokasi, Pupuk Indonesia Group pun menyiapkan stok pupuk non subsidi di kios-kios resmi sebanyak 805.850 ton. 
 
"Stok pupuk non subsidi juga tersedia mulai dari lini I hingga ke kios-kios pupuk resmi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang kebutuhannya belum tercukupi, dan bagi petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK," tutur Wijaya.
 
Wijaya menambahkan, selaku holding BUMN pupuk, Pupuk Indonesia telah juga melakukan upaya lain dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk di masa tanam melalui percepatan distribusi dan penambahan pasokan.
 
Di Jawa Timur misalnya, untuk memperkuat posisi stok, Perseroan menyiapkan cadangan pasokan dari produsen lain. Termasuk juga mempercepat proses distribusi dari lini I (Pabrik) hingga ke kios-kios pupuk. selain menyediakan stok pupuk bersubsidi sebesar 252.858 ton. 
 
 
Sampai dengan 22 November 2020, Pupuk Indonesia Grup telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 7.740.724 ton dari total alokasi yang dimandatkan Kementerian Pertanian untuk periode TA 2020 sebesar 8.900.467 ton.
 
Bantuan benih
Sehari sebelumnya,  Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menyalurkan bantuan sebanyak 10 ton lebih benih padi untuk petani agar kembali produktif menanam padi setelah areal lahannya diterjang banjir bandang di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Bantuan benih kami sebarkan kepada petani yang menjadi korban banjir bandang," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat menyerahkan bantuan benih padi dari Kementan kepada petani di Garut, dikutip Deskjabar daroi Antara, Rabu, 25 November 2020.

Ia menuturkan banjir bandang yang terjadi pertengahan Oktober 2020 di wilayah selatan itu telah merusak rumah warga, fasilitas umum dan juga areal pertanian.

Pemerintah pusat, kata Rudy, melalui Kementan memberikan perhatian kepada petani agar kembali produktif bertani setelah mengalami kerugian karena areal pertaniannya rusak akibat banjir.

Bantuan benih itu rencananya diberikan kepada kelompok tani di Kecamatan Cikelet, Pameungpeuk, Cibalong, Cisompet, dan Peundeuy daerah yang terdampak bencana alam.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga menambahkan pihaknya juga akan melakukan rehabilitasi lahan pertanian dan irigasi yang dilaporkan rusak akibat banjir bandang di wilayah selatan Garut.

Ia menyampaikan lahan pertanian yang dilaporkan rusak akibat banjir bandang itu sebagian besar lahan persawahan dengan usia tanam padi 70 sampai 90 hari atau menjelang panen.

Kerugian dari sektor pertanian itu, kata dia, diperkirakan mencapai miliaran rupiah, untuk itu petani butuh perhatian dari pemerintah, salah satunya bantuan benih.

"Kami usulkan terkait pemberian bantuan benih untuk pertanian yang rusak akibat banjir," katanya. ***
 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x