Rebana Metropolitan Dikhawatirkan Menghabisi Pertanian

16 November 2020, 18:01 WIB
Beras hitam asal Subang /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat, Entang Sastraatmaja, mengingatkan, agar proyek pembukaan kawasan baru berupa rebana metropolitan yang dimotori Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, jangan sampai mengorbankan lahan pertanian.

“Syahwat untuk membuka kawasan baru di Rebana Metropolitan, mestinya sama dengan syahwat untuk menjaga dan memuliakan sektor pertanian. Jawa Barat dikenal sebagai lumbung padi nasional. Ini yang harus dijaga,” ujarnya, kepada DeskJabar, Senin, 16 November 2020.

Menurut Entang Sastraatmaja, pengembangan rebana metropolitan jangan sampai mengorbankan lahan pertanian. Itu sebab nya kita perlu memiliki komitmen dan kecintaan yang tinggi terhadap pertanian dan petaninya.

“Kata kuncinya ada di Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Mari kita cermati apakah ada pengkhianatan terhadap RTRW dan KLHS ?” ucapnya.

Disisi lain, disebutkan, kita percaya pengembangan rebana metropolitan ini sudah memposisikan petani yang ada daerah tersebut akan tetap menjadi tuan di atas laha nya sendiri. Dan tidak akan tergusur oleh program ini.

Karena itu, pengembangan kawasan Rebana Metropolitan tetap menyimpan kekhawatiran terhadap masa depan pasokan pangan dari utara Jawa Barat. Implikasinya dengan melihat contoh sudah ada, yaitu pembangunan Bandara Soekarno-Hatta yang kemudian diikuti banyak berdirinya bisnis lain, kemudian menghabisi sawah-sawah di utara Tangerang.

Kondisi demikian pun juga dikhawwatirkan terjadi di utara Jawa Barat, apalagi jika dikaitkan Rebana Metropolitan dan Bandara Internasional Kertajati. Diduga spekulasi pembelian tanah sudah terjadi sejak lama, namun terjadi secara diam-diam.   

Baca Juga: RK Undang Para Orang Asing Melalui Rebana, Bagaimana Nasib Warga Pribumi ?

Investasi menggiurkan

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan,  di tengah pandemi Covid-19 ternyata investasi yang masuk ke Jawa Barat pada tahun 2020 naik enam kali lipat yakni mencapai Rp380 triliun.

 "Tahun lalu, investasi yang masuik di summit (WJIS 2019) itu sekitar Rp50-60 triliun. Selama Pandemi malah meningkat sampai Rp380 triliun, malah naik enam kali lipat komitmen realisasi investasi menunjukkan Jawa Barat disukai dan dicintai investor," kata Ridwan Kamil, saat menjadi menjadi pembicara pada pembukaan West Java Investment Summit (WJIS) 2020 yang dilaksanakan secara virtual di Kota Bandung, dilansir Antara, Senin.

Peningkatan investasi sebanyak enam kali lipat ini datang dari realisasi investasi pada Semester I 2020 yang mencapai Rp86,3 triliun, lalu tahapan persiapan investasi yang mencapai Rp347 triliun dari 11 perusahaan global dan nasional dimana dua diantaranya adalah Hyundai dan Amazon Web Service.

Sumbangan ketiga datang dari komitmen investasi lima proyek garapan BUMD dengan sejumlah pihak yang berjumlah Rp4,01 triliun. Keempat datang dari 16 proyek investasi yang ditawarkan di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2020 senilai Rp40 triliun. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler