Agribisnis dan Agroindustri Komoditas Talas Dikembangkan di Jawa Barat

13 November 2020, 07:03 WIB
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat memaparkan agribisnis dan agroindustri komoditas talas di Jawa Barat, di Bandung, Kamis, 12 November 2020 malam. /

DESKJABAR - Pengembangaaan agribisnis dan agroindustri komoditas talas dilakukan di Jawa Barat, sebagai peluang bisnis bagi masyarakat dan industri. Selain peluang besar bisnis bagi masyarakat di perdesaan, juga kepentingan peningkatan ekspor serta substitusi impor.

Langkah pengembangan agribisnis dan agroindustri talas di Jawa Barat tersebut, dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat bersama Kementerian Pertanian, di Hotel Novotel Bandung, Jalan Cihampelas, Bandung, Kamis, 12 November 2020 malam.

Hadir para pengusaha agribisnis dan agroindustri talas di Jawa Barat, kalangan peneliti, serta sejumlah pihak lain terkait produksi talas. Tampak suasana optimisme dari para pelaku, atas potensi hasil usaha dari agribisnis dan agroindustri komoditas talas di Jawa Barat tersebut.

Rapat tersebut digelar Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat dihadiri Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, serta Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati.

Informasi dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, bahwa komoditas talas dapat dimanfaatkan dalam tiga jenis pemanfaatan pangan untuk sangat banyak keperluan.

Disebutkan, talas dikonsumsi sebagai umbi segar (dikukus, digoreng, dan dibuat sup). Talas juga dibuat dalam produk antara berupa tepung (untuk bahan baku kue kering, kue basah, beras analog, biskuit, breakfast meal, dan aneka snack), dibuat saripati (bahan pangan dan industri), serta produk siap masak (mie, chips, dan keripik).

Baca Juga: Makanan Ready to Eat Peluang Bagus Bagi Bisnis Pertanian Modal Kecil

Baca Juga: Ekspor Komoditas Pertanian Asal Jawa Barat Bergairah

Baca Juga: Tanah Pertanian, Harta Tak Ternilai Harganya

Digerakan pasar

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat menyebutkan, bahwa penggerak agribisnis komoditas talas adalah dari industri hilir. Dengan demikian, akan terjadi sinergi antara agribisnis dan agroindustri komoditas talas asal Jawa Barat untuk memenuhi tingginya kebutuhan pasar. 

“Komoditas talas banyak sekali jenismya dan prospektif. Secara kecocokan lahan, Jawa Barat sangat mendukung, untuk arealnya sudah direncanakan, dimana penggeraknya adalah industri pengolahan dan kalangan pembeli,” ujar Dadan Hidayat.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar menyebutkan, bahwa pengembangan agribisnis dan agroindustri talas di Jawa Barat sangat potensial dilakukan di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bogor.

“Dengan digerakan dari aspek pemasaran, apa pun jenis usaha rumpun agro seperti pertanian dan peternakan, sangat menjanjikan. Manfaatnya akan membuat berbagai lahan di Jawa Barat menjadi serba termanfaatkan, sehingga memunculkan banyak lapangan usaha di perdesaan dan mengurangi urbanisasi,” ujarnya.

Disebutkan, komoditas talas kini berkembang menjadi keperluan biofarmaka dengan permintaan pasar terus meningkat. Pada tahun 2019 saja, volume ekspor talas keringannya sekitar 1.910 ton dengan nilai 1,8 juta dolar AS dijual ke  Australia, Belanda, Turki, dan India. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler