Perkebunan Kopi di Jawa Barat Mulai Berbuah, Namun Nasibnya Bergantung Desember 2023

19 Oktober 2023, 09:13 WIB
Tanaman kopi di Desa Makerwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 18 Oktober 2023. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Usaha perkebunan kopi rakyat di Jawa Barat banyak yang mulai berbentuk buah, setelah melewati musim berbunga. Namun, nasib selamat atau tidaknya masa panen kopi Jawa Barat tahun 2024, masih melihat situasi pada Desember 2023.

Jawa Barat merupakan salah satu penghasil utama kopi di Indonesia, dimana pengusahaannya kebanyakan dilakukan skala perkebunan rakyat. Namun masa kemarau panjang dan ekstrem yang dialami di Jawa Barat, dikhawatirkan akan mempengaruhi produksi panen tahun 2024.

 

 

Saat ini banyak tanaman kopi pada perkebunan rakyat di Jawa Barat antara mulai menjadi bakal buah dan berbunga. Sentra-sentra perkebunan kopi Jawa Barat ada di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Garut, Sumedang, Subang, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, bahkan sampai Pangandaran.

 Baca Juga: Perkebunan Tembakau Jawa Barat Kembali Berjaya, Petani Kewalahan Penuhi Pesanan di Musim Kemarau 2023

Situasi di kebun

Petugas POPT Ahli Muda Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori, yang dikonfirmasi DeskJabar, Rabu, 18 Oktober 2023, menyebutkan, berdasarkan pengamatannya, secara umum tanaman kopi di Jawa Barat mulai berbentuk bakal buah.

Menurut M Sopian Ansori, jika melihat gambaran sekarang, diprediksi awal Maret 2024 mulau musim panen kopi di Jawa Barat. Tetapi dengan catatan, minimal ada hujan pada awal Desember 2023.  

“Kalau sampai Desember 2023 tidak ada hujan, ya kemungkinan mati tanamannya, istilahnya, water deficit stress,” ujarnya.

M Sopian Ansori adalah petugas lapangan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang bertugas di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. Adalah komoditas kopi dan teh rakyat yang menjadi bidang garapannya, misalnya di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.

 

Berdasarkan catatan, diketahui, pada beberapa kali sudah musim hujan pasca kemarau panjang, kemudian ada masa-masa dimana hujan sempat terhenti lagi dengan kondisi merepotkan. Namun setelah itu, hujan kembali turun dengan kontinuitas bagus.

Baca Juga: Usaha Perkebunan Tebu di Jawa Barat Bergairah, Walau Regulasi Masih Memberatkan Petani

Kontrak dagang dan pameran dunia

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mengabarkan, komoditas kopi termasuk diantara sejumlah komoditas asal Indonesia yang laku pada 99 kontrak dagang ekspor dengan Indonesia pada Trade Expo Indonesia 2023, di BSD Tangerang, Banten, dilansir Antara, Rabu, 18 Oktober 2023.

Jerry dari Trade Expo Indonesia mengatakan, kontrak dagang (termasuk kopi) pada Trade Expo Indonesia itu merupakan bentuk antusiasme pebisnis asing membeli produk-produk asal Indonesia. Ini merupakan momentum terjadinya perdagangan berkelanjutan.

Pada tahun 2024, menurut organisasi World Coffee, akan banyak berlansung festival kopi internasional baik di Timut Tengah, Asia, Eropa, dll. Ini merupakan ajang bagi kopi asal Indonesia, termasuk asal Jawa Barat untuk kembali unjuk kebolehan di pasaran dunia, untuk mendongkrak lagi pemasaran komoditas ini.

Baca Juga: Teh Pucuk Merah, Oleh-oleh Wisata Perkebunan dari Ciwidey Kabupaten Bandung

World of Coffee ini akan diselenggarakan bersamaan dengan pameran dagang World of Coffee tahunan SCA di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 21 hingga 23 Januari 2024.

 

Juga ada  World of Coffee Busan perdana yang dijadwalkan pada  1 hingga 4 Mei 2024. Ini adalah pertama kalinya SCA telah mengadakan tiga pameran dagang World of Coffee global pada tahun yang sama.

Berikutnya, World of Coffee Copenhagen, di Denmark, akan berlangsung di Bella Center Copenhagen, 27-29 Juni 2024, dan akan menampilkan World Latte Art 2024, World Coffee in Good Spirits, dan World Coffee Roasting Championships.

Juga ada juga sejumlah ajang lainnya pada beberapa negara lain. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA Wawancara worldcoffee.org

Tags

Terkini

Terpopuler