Sumpah Pemuda, KBRI Tokyo dan Bank Indonesia Inisiasi Kolaborasi Talenta Muda Digital Indonesia-Jepang

29 Oktober 2021, 18:50 WIB
KBRI Tokyo dan Bank Indonesia Inisiasi Kolaborasi Talenta Muda Digital Indonesia-Jepang, Kamis, 28 Oktober 2021 /Dok KBRI Tokyo

DESKJABAR – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo melakukan inisiasi kolaborasi talenta muda digital Indonesia dan Jepang bersamaan peringatan Sumpah Pemuda.

Kegiatan ini untuk mendorong kolaborasi talenta digital Indonesia dan Jepang dalam penguatan bisnis.

Terdapat total 12 peserta pegiat bisnis rintisan asal Indonesia dan Jepang yang dipilih berdasarkan rekomendasi dari berbagai startup incubation centers di Jepang.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi di Tokyo, Kamis, 28 Oktober 2021 menyebutkan, dalam dunia yang semakin terdigitalisasi ini, inovasi dan kolaborasi adalah dua kata kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang sustainable.

Baca Juga: KBRI Tokyo Jajaki Kembangkan Budidaya Tomat Beringin Asal Jepang, Peluang Baru Usaha Pertanian Indonesia   

Heri Akhmadi pada sesi Talkshow pembuka kegiatan “Bootcamp for Indonesian and Japanese Technopreneurs (BIJTe)”, yang diselenggarakan secara hybrid pada 27 – 28 Oktober 2021.

“Saya harapkan dengan kerja sama ini, kita bisa hadirkan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Jepang melalui pemanfaatan teknologi digital hasil kerja sama Indonesia - Jepang,” ungkap Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, melalui informasi dikirimkan KBRI Tokyo kepada DeskJabar.

Kegiatan BIJTe merupakan bentuk kerja sama KBRI Tokyo dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo (BI Tokyo) untuk mendorong kolaborasi talenta digital Indonesia dan Jepang.

Pada talkshow pembuka yang diikuti lebih dari 1100 peserta secara daring, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menekankan Pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai insentif ekonomi digital untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: KBRI Tokyo Perkuat Kerjasama Ekonomi, Pertanian, dan Pendidikan dengan Hokkaido dan Sapporo City

Ia menyebutkan, kontribusi sektor ekonomi digital Indonesia terhadap GDP Indonesia terus menunjukan tren peningkatan.

“Saya percaya melalui kolaborasi dengan Jepang, yang memiliki teknologi yang tinggi, kita dapat merealisasikan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia untuk pemulihan pasca pandemi,” ujar Sandiaga Uno.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, DR. Sugeng menekankan pula pentingnya inovasi dan digitalisasi sebagai pondasi vital bagi perekonomian.

“Bank Indonesia berkomitmen memperkuat integrasi ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran, keuangan cross-border, serta sinergi dengan pemangku kepentingan terkait,” tegas Sugeng.

Baca Juga: KBRI Tokyo Resmikan Jaipong untuk Promosi Produk Kreatif Indonesia

 Guna memberi pemahaman berbagai peluang kolaborasi Indonesia – Jepang di sektor ekonomi digital, talkshow juga menghadirkan Daiki Kumamoto dari Real Tech Fund - venture capital Jepang, Anna Soemarno dari Google Japan dan Jerome Polin dari Mantappu Corp.

Selain itu, Junanto Herdiawan dari Bank Indonesia juga memaparkan potensi fintech Indonesia yang tumbuh dengan pesat. Bank Indonesia dalam hal ini berkomitmen memperkuat ekosistem keuangan digital Indonesia.

BIJTe juga menampilkan sesi coaching clinic terkait market insight Indonesia dan Jepang oleh Impactto, startup inkubator Indonesia dan Nextcreation, design thinking workshop specialist yang merupakan tech startup sinergi Indonesia dan Jepang.

Peserta juga mendapat coaching kultur inovasi dari Rakuten Japan dan mengunjungi Tokyo Startup Hub yang dinaungi oleh Pemkot Metropolitan Tokyo.

Baca Juga: Pertanian, IPB Hilirisasi Inovasi Teknologi Bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Cikadu, Cianjur

Bootcamp BIJTe menghasilkan 3 (tiga) usulan kolaborasi digital Indonesia, yaitu: aplikasi semacam “tinder for business” untuk menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang, promosi produk makanan/minuman Indonesia melalui aplikasi digital dan platform edutech untuk pengembangan smart agriculture.

Founder Bukalapak dan Founding Partner INIT-6 Achmad Zaky juga tampil menjadi mentor untuk proposal usulan dimaksud. BNI Tokyo juga hadir memperkenalkan skema kredit diaspora untuk mendukung pengembangan bisnis diaspora Indonesia di Jepang.

Baca Juga: Digitalisasi Asuransi Pertanian Bangkitkan Kepercayaan dan Semangat Petani Produksi Pangan di Jawa Barat

Kesepakatan Promosi Produk Indonesia dengan Teknologi Digital

Pada kesempatan dimaksud, KBRI Tokyo, BI Tokyo dan dua perusahaan rintisan yang didirikan technopreneurs Indonesia dan Jepang, yakni Den Bagus LLC dan XETIA.io telah menandatangani Kesepakatan Bersama untuk fasilitasi promosi produk Indonesia di Jepang melalui inovasi dan teknologi digital.

Kesepakatan Bersama tersebut adalah implementasi konkret dari Sentra UMKM Indonesia di Tokyo, yang dibentuk oleh KBRI Tokyo, BI Tokyo, BNI Cabang Tokyo, dan Kantor Perwakilan BUMN Indonesia lainnya di Jepang yang diluncurkan pada bulan September lalu. ***

Editor: Sanny Abraham

Tags

Terkini

Terpopuler