Pencurian Getah Karet Kembali Marak di Jawa Barat, Unit-unit Perkebunan Siaga

4 Juni 2021, 20:53 WIB
Perkebunan karet Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Kewaspadaan dan penjagaan dilakukan pada sejumlah unit perkebunan karet di Jawa Barat dan Banten, seiring kembali marak pencurian getah karet.

Harga lump (getah karet yang sudah menggumpal) yang kembali mahal, menjadi incaran para pencuri. Ulah pencurian dilakukan dengan menyerobot hasil sadapan, sebelum para karyawan unit perkebunan karet mengambilnya.

Pengurus Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten, Irwan G Subrata, kepada DeskJabar, Jumat, 4 Juni 2021, menyebutkan, bahwa ulah pencurian getah karet memang sudah terjadi saat harga lump kembali meninggi.

Pasokan karet asal Indonesia yang menurun dan meningkatnya kembali kebutuhan karet alam dunia, diketahui menjadi salah satu latar belakang harga karet alam kembali meninggi. Pada sisi lain, produksi karet yang turun disebabkan fenomena La Nina (hujan panjang) yang masih berlangsung sampai Juni 2021 ini.

Baca Juga: Pekan Depan, Jaksa KPK Hadirkan Ade Barkah dan Siti Aisyah ke Persidangan Kasus Abdul Rozak Muslim

Irwan G Subrata mencontohkan, pencurian lump karet yang terjadi baru-baru ini adalah di PTPN VIII Kebun Cikumpay, Kabupaten Purwakarta. Pencurinya ada yang tertangkap, dan kini meringkuk di sel kantor polisi.

“Permintaan karet memang kembali meninggi, bukan hanya dari Sumatera seperti Lampung, juga dari Jawa Barat sendiri, misalnya dari Sukabumi. Sejumlah pabrik karet kini malah kekurangan bahan baku, padahal pasar dan harganya sedang bagus,” ujar Irwan G Subrata.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika, membenarkan, bahwa saat ini harga karet alam sedang kembali bagus.

Gambaran harga

Soal mulai banyaknya kembali pencurian lump di perkebunan, ia mengatakan belum ada laporan. “Namun biasanya memang begitu, saat harga karet alam sedang kembali naik harganya, pencurinya pun banyak,” katanya.

Baca Juga: Bisa Menahan Thailand, Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Bisa Menaklukkan Vietnam

Informasi dari kalangan pembeli karet di Singapura, bahwa harga karet alam terus naik harganya sejak Agustus 2020 (saat itu harga terendah, 1,33 dolar AS/kg), dimana pada Maret 2021 harganya menjadi rata-rata 2,37 dolar AS/kg.

Berdasarkan catatan DeskJabar, maraknya pencurian lump di perkebunan karet marak antara tahun 2007 sampai tahun 2011 lalu. Saat itu harga karet alam memang sedang tinggi, sehingga penjagaan dilakukan para karyawan perkebunan.

Namun sejak harga karet kemudian terus lesu sampai Agustus 2020 lalu, konversi tanaman karet banyak terjadi di Jawa Barat. Konversi terutama dilakukan kepada tanaman kelapa sawit.

Nasib kurang bagus dialami Perum Perhutani yang menanam karet di Sumedang saat harganya sedang bagus pada tahun 2008 lalu. Penanaman karet di Perhutani dilakukan dengan mengkonversi usaha pokok pohon-pohon kayu jati.

Namun setelah memasuki masa panen harganya jatuh, sehingga tanaman-tanaman karetnya ditebang lagi. Kini saat harga karet kembali meninggi, pohon-pohon karet di Perum Perhutani di Sumedang sudah tak ada lagi. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler