Petani Milenial Jawa Barat, Hasil Usaha Diarahkan Setara Upah Minimum Regional (UMR), Ini Komoditasnya

18 Maret 2021, 18:12 WIB
/Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Program Petani Milenial 4.0 yang digadang-gadang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, diarahkan mampu menghasilkan keuntungan usaha setara dengan upah minimum regional (UMR).

Saat ini, pihak panitia program Petani Milenial 4.0 Jawa Barat masih melalukan seleksi secara virtual.

Pihak panitia, mengisyaratkan, bahwa mereka-mereka yang diutamakan mengikuti seleksi program Petani Milenial Jawa Barat, adalah yang sudah berpengalaman usaha tani.

Baca Juga: UMKM Gorontalo Berhasil Ekspor Perdana Kepiting Bakau 447 Ekor Ke Australia

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ajat Sudrajat, yang dikonfirmasi DeskJabar, menyebutkan, secara umum masing-masing ada dua pembagian segmen usaha Petani Milenial ini.

Yaitu, ada petani milenial yang memiliki lahan sendiri dan yang tidak memiliki lahan. Namun skala ekonomis usaha, adalah rata-rata minimal seluas 2.000 meter2.

Yang ditanam adalah wajib komoditas yang sudah memiliki preferensi pasar yang bisa menghasilkan keuntungan minimal sesuai UMR,” kata Ajat Sudrajat.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung All England 2021: Sayang Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Seleksi virtual

Disebutkan, ada pun komoditas yang akan dikembangkan untuk tanaman pangan, yaitu ubi jalar sedangkan hortikuktura adalah tanaman hias.

Sedangkan syarat mengikuti seleksi adalah kalangan milenial yang sudah berpengalaman bertani minimal enam bulan. Ini dibuktikan melalui seleksi virtual yang kini masih berjalan.

Nantinya, usaha para petani milenial Jawa Barat itu, khusus untuk yang memiliki lahan, dibantu permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Dibeli dari Obralan, Ternyata Mangkuk Porselen itu Peninggalan Dinasti Ming yang Laku Dijual Rp 10 Miliar

Namun Ajat Sudrajat belum menjelaskan, bagi petani milenial kelompok yang tidak memiliki lahan. Sepertinya, pihak panitia sedang merumuskan pola sistemnya.

Disebutkan, jumlah pendaftar untuk komoditas pangan sebanyak 1.010 orang, sedangkan untuk tanaman  hortikultura 951 orang.

Sebagai upaya agar hasilnya sesuai dengan harapan, akan dibantuan berupa tim agronomis sebagai pendamping budidaya di lapangan. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler