Pasar Beringharjo Yogyakarta Sepi Pembeli, Ternyata Ini Penyebabnya

27 Januari 2021, 19:02 WIB
Pedagang produk fesyen dan batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, sisi barat. / ANTARA/Eka AR/


DESKJABAR
- Jumlah pengunjung ke Pasar Beringharjo Yogyakarta, khususnya untuk pedagang batik dan souvenir, mengalami penurunan yang cukup signifikan, turun hingga 70 persen.

“Jumlah pembeli berkurang cukup banyak, karena memang segmen konsumen di Beringharjo Barat adalah wisatawan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu, 27 Januari 2021.

Menurut dia, pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali sejak 11 Januari dan rencananya dilakukan hingga 8 Februari mengakibatkan jumlah wisatawan yang berkunjung pun turun.

Baca Juga: Ridwan Kamil Cari 5.000 Anak Muda Jawa Barat yang Mau Jadi Petani 4.0, Salah Satu Syarat: Ngekos di Desa

“Karena wisatawan berkurang, maka pembeli di Beringharjo Barat pun otomatis menurun,” katanya.

Oleh karenanya, lanjut Yunianto, perlu dilakukan upaya lain untuk membantu pedagang, di antaranya mendorong pedagang untuk lebih optimal memanfaatkan pemasaran secara daring.

“Berbagai marketplace yang banyak tersedia dapat dimanfaatkan oleh pedagang untuk mendongkrak omzet penjualan,” katanya, yang juga melakukan kajian untuk memberikan relaksasi kepada pedagang pasar yang terdampak PPKM.

Baca Juga: Kelangkaan Pupuk tak Perlu Terjadi, Ini Penjelasan Ketua KTNA Winarno Tohir

Pada tahun lalu, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta memberikan keringanan pembayaran retribusi untuk pedagang pasar, karena terdampak pandemi Covid-19. “Untuk tahun ini, kami sedang kaji lagi. Bisa saja diwujudkan dalam bentuk lain,” katanya.

Selain Pasar Beringharjo sisi barat, Pasar Klithikan juga mengalami dampak yang cukup signifikan selama pemberlakuan PPKM. “Untuk pasar tradisional yang menjual bahan kebutuhan pokok, tidak mengalami dampak karena masyarakat tetap membutuhkan bahan kebutuhan pokok,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Penurunan jumlah pengunjung selama PPKM, lanjut dia, tidak hanya terjadi di Beringharjo tetapi kondisi serupa terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta, meskipun Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta belum melakukan survei kuantitatif terkait penurunan jumlah pengunjung.

Baca Juga: Keren, Fandom K-pop di Indonesia Donasikan Rp1,4 Milyar untuk Korban Bencana

Secara kualitatif, lanjut dia, pengunjung juga mengalami penurunan hingga lebih dari 50 persen. “Biasanya, keramaian di pusat-pusat perbelanjaan ini terjadi pada malam hari, tetapi karena ada pembatasan jam operasional hingga maksimal pukul 19.00 WIB maka mempengaruhi jumlah pengunjung,” katanya.

Ia pun berharap, pembatasan jam operasional yang diperpanjang hingga pukul 20.00 WIB pada PPKM tahap dua, bisa sedikit membantu meningkatkan jumlah pengunjung.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan, terus melakukan patroli pemantauan untuk memastikan seluruh tempat usaha mematuhi aturan PPKM, termasuk memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tingkat Efikasi Vaksin Pfizer di Israel Lebih dari 95 Persen

“Pelanggaran yang banyak terjadi adalah melanggar jam operasional. Biasanya usaha jasa makanan dan minuman. Kami berikan surat teguran bahkan peringatan,” katanya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler