Sejumlah Komoditas Perkebunan Digenjot Ekspornya

30 November 2020, 19:17 WIB
Sejumlah komoditas perkebunan /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Sejumlah komoditas perkebunan kembali dipacu bisnisnya, misalnya kopi, kakao, cengkeh, jambu mete, lada, pala, dan vanilla. Komoditas-komoditas tersebut, tetap memiliki peluang pasar ekspor yang dapat ditingkatkan sampai tiga kali lipat.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, melalui keterangan tertulis diterima DeskJabar, Senin, 30 November 2020, menyebutkan, dipacunya bisnis komoditas-komoditas disebutkan, berkaitan peningkatan ekspor pertanian hingga tiga kali lipat melalui program *Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks)*.

“Khusus untuk subsektor perkebunan, Kementerian Pertanian akan fokus pada komoditas utama Perkebunan seperti kopi, kakao, cengkeh, jambu mete, lada, pala, dan vanili. Namun dengan tetap dengan komoditas andalan ekspor yaitu kelapa sawit, karet, dan kelapa,” ujarnya.

Kepala Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Dhani Gartina, mengatakan, dalam pelaksanaan program ini, Kementan akan merangkul berbagai pihak, termasuk BUMN dan swasta.

“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kegiatan dan program Kementerian Pertanian tidak bisa berjalan sendiri, harus ada sinergi dengan instansi lain,” ujarnya.

Disebutkan, pengembangan korporasi petani sedang dibangun, karena petani harus berada dan menjadi mitra di sisinya. Swasta dan BUMN harus berperan sebagai mitra petani dan turut membantu petani agar terangkat pendapatan dan kesejahteraannya.

Khusus untuk pembiayaan, Kementan tidak hanya akan mengandalkan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). APBN dan APBD hanya stimulant, pengembangan perkebunan perlu instrumen perbankan untuk pembiayaan pertanian, termasuk perkebunan salah satu instrumen perbankan yang akan diperkuat adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Usaha Teh dan Karet Tetap Prospektif untuk Perkebunan Swasta

Banyak jenis

Khusus usaha bidang perkebunan besar, baik BUMN maupun swasta, menurut Dhani Gartina, sebenarnya sampai kini pembinaannya masih menjadi domain Kementerian Pertanian.

Dikutip pula, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020 berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) berbagai sektor, dalam rilisnya, BPS mencatat bahwa hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif, yakni tumbuh sebesar 2,15% pada yoy, sektor perkebunan masih menjadi penyumbang tren positif.  

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Ali Jamil, mengatakan, untuk mendorong devisa dari desa, tambahnya, pihaknya telah membuat program Desa Gratieks yang mana ditargetkan ada 1.000 desa Gratieks dengan 10 komoditas unggulan di seluruh Indonesia.

Disebutkan, ke sepuluh komoditas unggulan ekspor tersebut, yakni untuk komoditas perkebunan meliputi, kopi, kelapa, lada dan kakao/mete. Komoditas peternakan yaitu sarang burung walet. Komoditas tanaman pangan yakni porang. Sedangkan komoditas hortikultura yaitu manggis, kubis/wortel dan manggis,”.

"Ada juga komoditas yang sifatnya emerging yaitu asam jawa, kunyit, mengkudu, lengkuas, gula merah, pandan, kelor, madu, sorgum, porang dan kacang hijau," katanya. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler