MR mengaku berangkat dari Jakarta hingga sampai Blitar sekitar 14 jam dengan menggunakan kereta dan dilanjut dengan taksi online.
MR sempat menyapa masyarakat yang berada di sana hingga banyak warga yang berfoto bersamanya.
Sampai di padepokan MR tidak langsung diperbolehkan masuk, akan tetapi disuruh untuk menunggu.
Setelah menunggu dengan waktu yang tidak pasti akhirnya kuasa hukum dari Samsudin menemuinya dan sempat mengatakan jika dirinya tidak mengijinkan masuk jika alasannya penasaran.
MR bersama tim pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Tiba-tiba saja Kepala Desa di sana datang menemuinya dan terus menerus menanyakan KTK-nya.
Baca Juga: GEGER! Gus Samsudin Didemo Warga, Cek Kronologinya, Apa Hubungannya dengan Pesulap Merah?
PS tidak langsung memberikannya ketika itu karena menurutnya KTP adalah hal privasi seseorang dan dia pun saat itu posisinya sudah akan pulang.
Bahkan sempat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh warga yang setelah dikonfirmasi ternyata bukan warga setempat.
Setelah Kepala Desa tersebut terus mendesak dan meminta diperlihatkan KTP akhirnya PS memperlihatkannya namun dengan syarat.