Biodata Surastri Karma Trimurti Menaker Pertama, Istri Pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan

- 12 Agustus 2021, 10:01 WIB
Biodata Surastri Karma Trimurti istri pengetik naskah proklamasi yang merupakan peristiwa penting menjelang kemerdekaan. SK Trimurti aktif sebagai guru, penulis, wartawan dan salah satu penandatangan Petisi 50
Biodata Surastri Karma Trimurti istri pengetik naskah proklamasi yang merupakan peristiwa penting menjelang kemerdekaan. SK Trimurti aktif sebagai guru, penulis, wartawan dan salah satu penandatangan Petisi 50 /

DESKJABAR - Surastri Karma Trimurti terkenal dengan S.K. Trimurti adalah istri dari pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 Sayuti Melik dan Menaker pertama pada pemerintahan PM Amir Sjarifuddin.

SK Trimurti berkarir sebagai wartawan, penulis dan juga seorang guru Indonesia, aktif dalam perjuangan rakyat indonesia melawan kolonialisme Belanda dan menjadi bagian dalam gerakan kemerdekaan Indonesia terhadap penjajah.

Surastri Karma Trimurti terkenal sebagai aktivis perempuan di zaman pergerakan dan zaman setelah kemerdekaan.

Baca Juga: Biodata Sayuti Melik, Pengetik Naskah Porklamasi yang Akhiri Ketegangan di Rumah Perwira Tinggi Jepang

Baca Juga: Biodata Kuniaki Koiso Yang Menjanjikan Kemerdekaan Untuk Bangsa Indonesia

Pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pertama di Indonesia dari tahun 1947 sampai 1948 di bawah Perdana Menteri Indonesia Amir Sjarifuddin. 

Lahir pada 11 Mei 1912 di Desa Sawahan, Boyolali, Karesidenan Surakarta, SK trimurti aktif pula dalam dunia politik dan bergabung dalam Partindo pada tahun 1933.

Partindo atau Partai Indonesia dengan ketua Sartono, menjalankan politik non-kooperasi terhadap pemerintahan Belanda pada jaman kemerkaan.

Baca Juga: Benda Bersejarah Kisah Maluka dan Belanda, di Pamerkan untuk Perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia

Karir Surastri Karma Trimurti

Mengawali  karir sebagai guru Sekolah Dasar setelah meninggalkan Tweede Indlandsche School.  SK Trimurti mengajar pada banyak sekolah dasar yang ada di  Bandung, Surakarta dan Banyumas pada sekitar 1930-an.

Pada tahun 1936 Trimurti ditangkap Belanda karena mendistribusikan selebaran anti-kolonial. Dia mendekam dalam kurungan selama sembilan bulan di Penjara Bulu di Semarang.

Keluar dari penjara, Trimurti meninggalkan dunia pendidikan kemudian beralih profesi menjadi wartawan dan mengisi laporan untuk surat kabar terkenal saat kemerdekaan seperti Pesat, Genderang, Bedung dan Fikiran Rakjat.

Bersama sang suami Sayuti Melik, Trimurti menerbitkan surat kabar Pesat pada masa pendudukan Jepang. Masuk dalam media yang dilarang dan Militer  menangkap keduanya.

Selain dunia jurnalistik, SK Trimurti juga aktif dalam advokasi untuk perjuangan bagi hak-hak pekerja yang membawanya menjadi Menteri Tenaga Kerja pada pemerintahan PM Amir Sjarifuddin.

SK Trimurti dan Petisi 50

Pada masa pemerintahan Soeharto, Trimurti masuk dalam penandatangan dalam Petisi 50 pada tahun 1980.

Surastri Karma Trimurti wafat pada tanggal 20 Mei 2008 dalam usia 96 tahun. Pemakaman dilaksanakanndi Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Upacara penghormatan Surastri Karma Trimurti sebagai pahlawan dilaksanakan di Istana Negara Jakarta.

Biodata SK Trimurti

Kelahiran: 11 Mei 1912, Surakarta
Meninggal: 20 Mei 2008, Jakarta
Kebangsaan: Indonesia
Pasangan: Sayuti Melik (m. 1938–1989)
Pendidikan: Universitas Indonesia
Tempat pemakaman: Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta
Buku: 95 tahun S.K. Trimurti, pejuang Indonesia: kumpulan tulisan terpilih karya S.K. Trimurti, 1939-1991.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x