Demi mencapai cita-cita berprestasi di level tertinggi, Ameruddin mengatakan rela dipisahkan oleh jarak dengan satu-satunya anak perempuannya demi mendukung karir Apriyani yang merupakan anak bungsu dari empat orang bersaudara.
Baca Juga: Greysia Polii Diminta untuk Menunda Kehamilan dan Tidak Cepat Pensiun dari Badminton
Ameruddin juga mengaku tidak pernah mengganggu Apriyani jika sedang latihan di Jakarta. Meski kerinduan datang, ia hanya meminta kepada Tuhan agar Apriyani selalu sehat dan sukses.
"Selama dia dilatih di Jakarta, kita tidak ganggu, meski hitungan tahun baru pulang, karena kalau diganggu kiri kanan bagaimana mau ada hasil," ucap sang ayah.
"Kita doain saja dari sini supaya dia selalu sehat, kalau kita mau ikuti maunya kangen dengan dia, kita ganggu dia maka tidak bisa dia mendapatkan hasil," ucap Ameruddin.
Baca Juga: Raihan Medali Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Lebih Banyak dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Meski demikian, Ameruddin bersyukur karena Apriyani juga rutin menghubungi dirinya melalui panggilan video, dan selalu berkabar tentang kondisinya.
Sang ayah mengaku selalu mendapat kabar dari Apriyani ketika tidak sedang latihan. Bahkan sang anak selalu menelpon sebelum dan setelah bertanding, sebelum makan, hingga sebelum tidur.
Baca Juga: Peringkat Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Sementara Lebih Baik dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Ameruddin berharap anaknya tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang diraih saat ini karena masih banyak prestasi ke depannya yang harus di raih, serta memiliki sifat yang baik dan ramah kepada semua orang.
"Tidak ada lain, pokoknya kami mendukung terus. Tapi jangan merasa puas, kalau sudah merasa puas berarti tidak mau lagi berusaha karena sudah puas. Dan kedua jangan sombong. Dua saja itu kuncinya, jangan cepat merasa puas dan jangan sombong," kata Ameruddin.***