Mahfud MD: Sosok Artidjo Alkostar Mengingatkannya Terhadap Sosok Sayyidina Ali, Ini Kata Menkopolhukam

- 5 Maret 2021, 06:23 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD /youtube

DESKJABAR- Artidjo Alkostar merupakan mantan hakim agung sekaligus kamar pidana Mahkamah Agung RI yang lahir di Jawa Timur 22 Mei 1948 dan meninggal di Jakarta 28 Februari 2021.

Dikutip dari unggahan akun Youtube HAEMANTV pada Kamis 4 Maret 2021, Mahfud MD selaku Mentri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) dan juga teman dekat Artidjo Alkostar bercerita tentang ketauladanan Artidjo Alkostar.

Mahfud MD sebagai sesama penegak hukum merasa bangga karena satu almamater dengan Artidjo. Sosok Artidjo Alkostar mengingatkannya terhadap sosok Sayyidina Ali.

Baca Juga: Potensi Gempa Bumi, Akibat Patahan Sesar Lembang: Luhut Binsar Panjaitan Ingatkan Warga Kota Bandung Cimahi

Menurutnya Artidjo adalah sosok yang tegas, jujur, dan disiplin. Kepergiannya telah membuat dirinya dan teman-teman dekatnya merasa sangat kehilangan.

Menurut Mahfud MD, mengenang sosok Artidjo mengingatkan dia terhadap ungkapan Sayyidina Ali.

“Saat ibumu melahirkanmu, kamu menangis, sementara orang-orang disekitarmu tersenyum menyambutmu,” Sayyidina Ali.

“Ketika orang lain menangis mengantar kematian Artidjo bisa jadi dia sedang tertawa menghadap tuhannya,” ungkap Mahmud.

Baca Juga: WADUH! Perempuan dan Anak di Bawah Umur Gabung Komplotan Begal Motor

“Jangan sampai ketika kita dilahirkan, orang-orang tertawa, ketika kita mati orang-orang tertawa juga,” lanjut Mahmud MD.

Artidjo Alkostar dimakamkan di kampus Universitas Islam Indonesia(UII) Jogyakarta dan akan dikenang sebagai putra terbaik UII, itulah salah satu contoh, kita punya tokoh yang menjadi monomen penegak hukum yang sangat disegani oleh masyarakat Indonesia.

Mahfud juga berbicara tentang spirit perjuangan nya, apa yang dia anggap benar tidak akan peduli apa yang di katakan oleh orang lain.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV 5 Maret 2021: Bioskop Trans TV Charlies Angels: Full Throttle dan Handsome Siblings

Selain itu Mahfud bercerita tentang kenangannya saat Artidjo menjatuhi vonis berat kepada mantan aktifis yang di hukum 7 tahun, kemudian naik banding, ketika ke Artidjo hukumannya jadi naik 14 tahun.

Saya kemudian menemuinya di Jogya, saya bilang tentang kritikan orang- orang,

“Kenapa hukumannya di naikan, yang lain ada yang 4 tahun atau 5 tahun masa sesama anak Himpupan Mahasiswa Islam (HMI) begitu,” ungkap Mahfud.

“Justru karena dia anak HMI, dia mempermalukan HMI, saya tidak peduli,” tegas Artidjo.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Jumat 5 Maret 2021: On The Spot, Opera Van Java dan INDONESIA GIVEAWAY

“Tidak benar kalau saya sering menghukum orang, saya sering membebaskan orang juga,” lanjut Artidjo.

Mahfud juga bilang bahwa Artidjo selalu berbicara keadilan, tidak mungkin ada Artidjo baru, kita hanya bisa meneladaninya, beniat melanjutkan sepak terjang beliau.

Artidjo menjadi salah satu mata rantai UII untuk kampus kader bangsa, yang sikap-sikap perilakunya bisa di banggakan, subtansi ajaran agamanya di hayati sampai ke hati yang paling dalam.

Dunia penegak hukum akan mencatat Artidjo dalam sejarah sebagai legendaris, selama Indonesia negara hukumnya masih ada nama Artidjo akan selalu ada

Kita harus bangga pernah menjadi guru, teman, murid, dan sodaranya, kita akan selalu berdoa untuk Artidjo.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah