Pernah Merasakan 2 Kali Sakaratul Maut, Inilah Tips Isoman Ala Ashanty

15 Juli 2021, 14:41 WIB
Ashanty Hermansyah /Instagram/@bunda_ashanty/

DESKJABAR – Lonjakan kasus Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini membuat rumah sakit kewalahan. Kapasitas tempat tidur rumah sakit sudah bisa dikatakan penuh, yang membuat banyak pasien Covid-19 dipaksa untuk melakukan isolasi mandiri atau isoman.

Namun jangan takut untuk melakukan isoman, inilah tips yang diberikan artis Ashanti yang pernah terpapar Covid-19 pada Februari lalu, yang membuatnya bisa melewatinya dengan baik.

Istri Anang Hermasnyah ini mengakui bahwa dalam hidupnya dia pernah mengalami dua kali sakaratul maut.

Baca Juga: Asrama Mahasiswa Universitas Telkom Dirubah Jadi RS Lapangan Covid-19

Pertama pada tahun 2013 setelah baru menikah dengan Anang, wanita berusia 36 tahun itu terkena meningitis, dan yang kedua adalah ketika dirinya terpapar Covid-19 pada Februari 2021.

Dalam pengakuannya di channel youtube Poppy Amalya, Ashanty mengakui bahwa pandemi Covid-19 saat ini yang terjadi di Indonesia banyak diikuti berbagai kepanikan.

“Banyak masyarakat yang berebut memborong obat-obat tertentu yang membuat di pasar sulit di dapat seperti susu Bear Brand, hingga saat ini oksigen sulit didapat,” tutur Ashanty.

Untungnya saat wanita kelahiran 4 November 1984 itu terpapar Covid-19 pada Februari lalu, kondisinya tidak sepanik seperti sekarang. Ketika itu, tabung oksigen masih banyak tersedia.

Istri Anang Hermansyah itu kembali memaparkan kronologi yang membuat dia merasakan bahwa saat tubuhnya terpapar Covid-19, dirinya seperti mengalami sakaratul maut untuk kedua kalinya setelah terkena meningitis pada tahun 2013.

Baca Juga: Lionel Messi Bertahan di Barcelona dan Setuju Pemotongan Gaji 50 Persen

“Pada Februari saat itu saya dan anak-anak terkena Covid-19 dan melakukan isoman. Satu kamar kita isolasi,” tuturnya.

Namun kondisi Ashanty saat itu bukan membaik malahan terus menurun. Saturasi menurun, pernafasan terasa sulit.

“Akhirnya saya dibawa ke rumah sakit dibawa Azriel sambil nagis-nangis,” tutur Ashanty.

“Saat itu sebelum masuk UGD saya harus mendapatkan pernafasan melalui tabung oksigen. Untungnya, saat itu tabung oksigen masih banyak tersedia, tidak seperti sekarang,” tambahnya.

“Saat terpapar covid, Azriel, Aurel hanya hilang penciuman, flu, demam dikit. Kalau saya saat itu ngerasain plus, badan ku setiap malam benar-benar bergetar. Baru hari kelima saya dibawa ke rumah sakit karena takut. Nafas ku sepertt nafas terakhir,” ujar Ashanty.

Ashanty mengemukakan, saat di bawa ke rumah sakit kekentalan darahnya mencapai 1.700. “Kata para dokter, saya bisa survive sudah Alhamdulillah banget,” tuturnya.

Kondisi ini, menurut Ashanty, sempat membuatnya banyak pikiran dan kecemasan, yang membuat imunnya drop. “Bayangkan, saya yang biasa main HP, saat itu pegang HP saja susah,” ujarnya.

Baca Juga: WHO Memperingatkan Dunia Sedang Memasuki Gelombang Ketiga Covid-19 Akibat Penyebaran Virus Delta

Dalam kondisi seperti itu, Ashanty sempat pasrah jika Allah mencabut nyawanya saat itu. “Daripada menahan sakit berlama-lama saat itu saya pasrah kalau saat itu Allah mencabut nyawa saya,” papar Ashanty.

Berpikir positif

Menurut ibu dari 4 anak itu mengatakan, dalam suatu saat ketika di rumah sakit, seolah menemukan dirinya yang baru, bahwa dia harus melawan penyakit tersebut.

“Kalau stress gak dilawan imun aku bisa turun. Gak hanya obat, pikiran kita juga yang bisa menyembuhkan kita. Saya berpikiran positif bahwa saya yakin bisa sembuh,” tuturnya.

“Sebab, di saat makin kita drop dan pikiran kemana-mana imun akan drop. Itu yang aku lawan pada beberapa hari saat di rumah sakit. Aku lawan bahwa aku bisa sembuh. Dan bisa ngurusin anak-anak,” ujar Ashanty.

Salah satu pikiran yang mendorongnya untuk sembuh ketika itu adalah karena saat itu Aurel sedang mempersiapkan pernikahan dengan Atta Halilintar.

Baca Juga: Petugas Tutup Empat Titik yang Jadi Jalan Masuk Menuju Kota Bandung, Salah Satunya Bundaran Cibiru

“Ngebayangin saya tdak bisa bantu persiapan pernikahan anakku, itu yang menjadi motivasi untuk sembuh,” paparnya.

Latihan pernafasan sendiri

Ashanty mengakui, saat recovery setelah bisa melewati Covid-19, dirinya mulai belajar menjadi dokter untuk dirinya sendiri.

“Kalau sekarang kalau butuh obat, mencoba baca bagaimana mengalihkan penyakit, solat, dan latihan pernapasan sebelum tidur. Itu saya lakukan sendiri aja,” paparnya.

“Itu diperoleh dari google, setekah itu saya coba praktekan sendiri dengan cara latihan pernafasan setelah solat Isya,” ujarnya.

Istri Anang Hermansyah ini memberikan tips yang dia coba parktekkan sendiri di rumah. Setelah solat Isya, dia mencoba melatih pernafasan dengan menekan hidung sambil menarik nafas dan menutup hidung kemudian berzikir di dalam hati dan kemudian membuangnya.

“Saat melatih pernafasan, usahakan kosongkan pikiran,” tuturnya.

Baca Juga: Menunggu Vonis Kasus Benih Lobster, Edhy Prabowo Pernah Bilang Jika Salah Siap Dihukum Mati

Dengan latihan itu, Ashanty juga mengaku kalau berdoa selesai solat jadi khusus.

Soal makanan saat recovery, Ashanty mengaku tidak ada pantangan, hanya saja dia tidak mengkonumsi goreng-gorengan karena saat itu batuk.

Namun Ashanty mengakui bahwa ada hikmah dengan pengalaman dia mendapatkan dua kali sakaratul maut. Dia merasa hidupnya saat ini lebih baik dari sebelumnya.

“Banyak sifat-sifat jelak, secara bertahap saya buang, seperti masalah emosional, kesabaran, saya coba perbaiki,” ujarnya.

Sebelum menutup percakapannya, Ashanty memberikan nasehat kepada masyarakat yang saat ini tengah menjalani isoman, untuk selalu berpikir positif.

“Kalau perlu hindari buka-buka medsos yang menyajikan berita-berita negatif. Saya waktu itu banyakin nonton drakor buat naikkin imun,” pungkasnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Youtube/Poppy Amalya

Tags

Terkini

Terpopuler