Network
DESKJABAR - Perkembangan teknologi pada industri senjata dunia semakin kompetitif pada masa kini. Salah satu teknologi sedang berkembang dan ngetrend, adalah sistem modular yang digunakan pada banyak produk senjata api ringan, termasuk jenis pistol.
Salah satu ciri utama senjata pistol menggunakan sistem modular ini, adalah pada bagian bawah larasnya, terdapat picatiny rail. Perangkat ini, merupakan cantelan untuk dipasangi pembidik tambahan, seperti laser atau senter.
Berdasarkan catatan DeskJabar, sejumlah industri senjata dunia, kini pun mengembangkan produk-produk terbarunya dalam varian model modular. Bukan hanya di Amerika Serikat dan Eropa, bahkan industri senjata di beberapa negara Asia pun juga mengikuti trend tersebut, termasuk Indonesia.
Ada pun sejumlah contoh produk pistol dengan sistem modular ini, misalnya, BB Tech dan Glock G46 (Austria), FN FNP-45 , FN FNP-9, dan FN Five-SeveN (Belgia), Taurus 24/7 (Brazil), Norinco QX4 (China), Walther PPX , Heckler & Koch SFP-9, HK45 (Jerman), Barak SP-21 (Israel), Beretta APX (Italia), dll.
Militer Amerika Serikat pun kini menggunakan pistol sistem modular tersebut, dengan mengadopsi M17 dan M18. Kedua pistol tersebut, aslinya merupakan SIG Sauer P320 buatan Jerman yang dibuat di Amerika Serikat.
Mulai menariknya penggunaan pistol dengan sistem modular ini, secara umum dimulai pada tahun 2006. Saat itu, ketika militer Amerika Serikat menggunakan pistol Beretta M9A1.
Latar belakangnya, militer Amerika Serikat memerlukan varian senjata pistol yang dengan secara kompak dapat digunakan membidik sasaran dalam suasana gelap. Maka pihak pembuatnya, Beretta mengembangkan , pistol standar pasukan Amerika saat itu, M9 dibuat dalam varian agar dapat dipasangi lampu senter atau pembidik laser.
Bukan hanya pasar senjata untuk kepentingan militer, pasar produk sipil pun kini mengembangkan produksi pistol sistem modular tersebut.
Namun tentu saja, pada akhirnya, perkembangan model senjata api, termasuk senjata pistol ini, akan kembali kepada keperluan dan selera penggunanya sendiri. Sebab, sampai kini dengan berlatar keperluan, masih banyak pengguna yang tetap menyukai model umum.
