Senjata Senapan Mesin FN Minimi Bakal Diproduksi oleh Pindad Bandung

- 16 Juni 2023, 16:44 WIB
Sejumlah tentara Indonesia berlatih menembak menggunakan senjata senapan mesin FN Minimi.
Sejumlah tentara Indonesia berlatih menembak menggunakan senjata senapan mesin FN Minimi. /dok Jstv/id.quora.com

DESKJABAR – Sosok senjata senapan mesin merupakan salah satu kebutuhan militer dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu senjata senapan mesin ringan terkenal dunia, adalah FN Minimi bakal diproduksi lokal di Indonesia oleh PT Pindad Bandung, Jawa Barat.

Sebagai gambaran, senapan mesin FN Minimi (kaliber 5,56 mm x 45) aslinya buatan Fabrique Nationale (FN) Belgia, dan dikenal sebagai senjata otomatis regu yang laris di dunia untuk peluru standar Eropa Barat dan Amerika. Pihak militer Indonesia merupakan salah satu pengguna senapan mesin FN Minimi.

Gambaran bahwa senapan mesin ringan FN Minimi bakal diproduksi secara lokal di Indonesia oleh PT Pindad Bandung, muncul dari pihak holding industri pertahanan Indonesia, yaitu DEFEND ID. Informasi itu dimunculkan ketika acara 1st DEFEND ID’s Day di Bandung, Kamis, 15 Juni 2023.

Baca Juga: 1st DEFEND ID’s Day, Indonesia Targetkan Masuk 50 Top Industri Pertahanan Dunia

Gambaran dari Holding DEFEND ID

Direktur Utama Holding DEFEND ID, Bobby Rasyidin, Jumat, 16 Juni 2023, menyebutkan bahwa produksi senjata otomatis FN Minimi secara lokal oleh PT Pindad Bandung, termasuk sejumlah rencana program strategis DEFEND ID untuk industri pertahanan Indonesia.

Misalnya,  pengembangan satelit pertahanan oleh PT Len Industri (Persero), kapal selam 1.800 - 2.800 oleh PT PAL Indonesia, kendaraan operasional satuan dan senjata otomatis Minimi 5,56 mm oleh PT Pindad, heli angkut H225N & heli latih H145/H135 serta upgrade dan modernisasi F-16 oleh PT Dirgantara Indonesia dan Bom P-Series (100, 250, 500) yang merupakan 100% karya anak bangsa oleh PT Dahana.

Jika jadi dilakukan, maka FN Minimi buatan Pindad menyusul senjata buatan FN Belgia yang dibuat lokal, setelah sebelumnya adalah FN FNC menjadi SS-1. Pasangan senjata FN FNC (SS-1) dan FN Minimi merupakan “pasangan serasi” legendaris di Indonesia.

 Baca Juga: Senjata Baru Polisi Buatan Pindad Sudah Dipakai, Muncul pada Film di Polres Garut

Beberapa kalangan PT Pindad yang dikonfirmasi DeskJabar, membenarkan, bahwa senjata senapan mesin FN Minimi memang akan dibuat secara lokal oleh Pindad di Bandung. Soal mulai kapan dilakukan dan apa nama lokalnya, belum ada gambaran, tetapi Pindad memang sudah bersiap-siap.

Tetapi dikatakan, karena Pindad juga sudah memproduki senapan serbu SS-2, maka produksi senapan mesin Minimi juga akan sesuai. Senapan serbu SS-2 merupakan desain asli produksi Pindad Bandung, menggantikan SS-1 yang merupakan produksi lokal dari FN FNC Belgia.

Sebagai gambaran, senapan mesin ringan FN Minimi masih menjadi andalan pula oleh militer negara adidaya Amerika Serikat, juga di Eropa oleh Belgia, dan sejumlah negara lain. Produksi massal FN Minimi merupakan generasi tahun 1980-an dengan rancangan era akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an.

Baca Juga: Mengenal Senjata Para Polisi Kehutanan alias Polhut, Ini Jenis-jenis Digunakan

Adapun FN Minimi yang digunakan oleh militer Amerika Serikat dinamai M249 SAW (Squad Automatic Weapon) yang diproduksi di negara itu. Sedangkan militer Indonesia menggunakan FN Minimi asli buatan FN Belgia.

Senapan mesin ringan senjata otomatis regu FN Minimi, juga dibuat sejumlah produk lain yang dirancang sekelas dengan desain agak mirip. Misalnya Ultimax 100 buatan Singapura, HK MG43 buatan Jerman, Daewoo K3 buatan Korea Selatan, bahkan Indonesia oleh Pindad juga sudah memproduksi SM-3.

Khusus senapan mesin SM-3 buatan Pindad, pernah dipromosikan oleh mereka beberapa tahun lalu. Namun pada jika website PT Pindad soal aneka senjata buatannya, tidak lagi muncul SM-3.

Belum diketahui, apakah produksi SM-3 dilanjutkan atau tidak oleh PT Pindad, dimana senapan mesin itu sebenarnya juga sekelas FN Minimi Belgia. Tetapi dalam daftar senjata TNI-AD, tercantuk juga menggunakan senjata SM-3 buatan Pindad itu.***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah