Kapan Waktu Sholat Nisfu Syaban? Berikut Niat dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban

- 5 Maret 2023, 09:25 WIB
Niat dan tata cara sholat Nisfu Syaban
Niat dan tata cara sholat Nisfu Syaban /pixabay/mohamed_hassan/

DESKJABAR - Berikut pelaksanaan waktu sholat, tata cara serta niat lengkap dengan doa malam Nisfu Syaban.

Syaban adalah salah satu bulan yang istimewa dan dimuliakan dalam Islam. Malam Nisfu Syaban jatuh pada malam tanggal 15 dalam penanggalan Hijriyah. Sehingga dianjurkan bagi seorang mukmin agar mengisi hari-hari dengan amalan-amalan saleh.

Pada tahun 2023 atau 1444 H, 1 Syaban jatuh pada tanggal 22 Februari berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia tahun 2023 Masehi yang ditetapkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Dengan kata lain, malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 8 Maret 2023 atau 7 Maret 2023 malam, jika tanggal 1 Syaban jatuh pada tanggal 22 Februari 2023.

Sementara menurut Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 1 Syaban 1444 H jatuh pada 21 Februari 2023. Sehingga Nisfu Syaban jatuh pada 7 Maret atau dimulai 6 Maret 2023 malam.

Baca Juga: 6 Amalan Malam Nisfu Syaban 2023 yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

Waktu Pelaksanaan

Waktu sholat Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban. Biasanya orang Indonesia melaksanakannya dengan berjamaah, namun ada juga yang sendiri-sendiri.

Sehingga ditetapkan, malam Nisfu Syaban akan berlangsung mulai 7 Maret 2023 setelah Magrib hingga sebelum waktu Subuh 8 Maret 2023. Jadi umat Islam dapat mengerjakan sholat Nisfu Syaban setelah Maghrib tanggal 7 Maret hingga sebelum subuh tanggal 8 Maret 2023.

Tata Cara dan Niat Sholat Nisfu Syaban Sendirian

Sholat nisfu syaban dapat dilaksanakan dengan sendirian maupun berjamaah. Ibnu Taimiyah juga menjelaskan bahwa sholat nisfu syaban dapat dilakukan dengan 2 rakaat hingga 6 rakaat, dan tak ada ketentuan secara khusus mengenai hal itu.

Adapun tata cara sholat nisfu syaban sendirian serta bacaan niatnya seperti dikutip DeskJabar dari kemenag.go.id adalah sebagai berikut: 

1. Membaca niat sholat malam nisfu syaban 

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala

Artinya: “Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

2. Melakukan takbiratul ihram sembari mengangkat kedua tangan selaras telinga atau bahu. 3. Membaca bacaan doa Iftitah, Al-Fatihah, dan surat dalam Al-Quran.

Baca Juga: Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada Tanggal Berapa? Berikut Keutamaan Malam Nisfu Syaban

4. Diutamakan membaca surat Al Kafirun di rakaat pertama.

5. Rukuk dengan membaca doa rukuk.

6. I'tidal dengan membaca doa I'tidal.

7. Sujud dengan membaca doa sujud.

8. Duduk di antara dua sujud dengan membaca bacaan doanya.

9. Sujud kedua.

10. Berdiri menunaikan rakaat kedua.

11. Membaca surah Al-Fatihah, kemudian diutamakan membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah.

12. Lalu, mengulangi urutan gerakan seperti saat rakaat pertama (rukuk, itidal, sujud pertama, duduk di antara 2 sujud, sujud kedua).

13. Duduk tahiyat akhir.

14. Mengucap salam.

Baca Juga: Istighfar di Malam Nisfu Sya'ban, Namun Ada Dosa Yang Tidak Diampuni

Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban

Pada malam nisfu syaban, umat Islam dianjurkan berdoa memohon umur panjang dan rezeki yang berkah, serta akhir hidup husnul khatimah. Pembacaan doa ini dipanjatkan, setiap akhir membaca surat yasin.

 اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ 

Latin:

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya:

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku disisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (Kitab Maslakul Akyar, 78-80).***

Editor: Suhardi Arjuna

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x