DESKJABAR – Aktivitas perdukunan masih dilakukan sebagian orang, khususnya yang suka urusan sihir di belahan dunia.
Di Indonesia, pelaku sihir, santet, dan perdukunan, muncul istilah ‘orang pintar’. Adalah Ustadz Khalid Basalamah memberitahu seperti apa gambarannya.
Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan ada fenomena sangat disayangkan di Indonesia, yaitu masih marak golongan pelaku sihir dan perdukunan.
Baca Juga: Amalan Doa Penumpas Santet, Binasakan Jangkauan Sihir Terlaknat
Soal tampilan para dukun masa kini, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, sudah menggunakan aneka istilah, misalnya peramal, kartu tarot, ‘orang pintar’, serta aneka istilah lain.
Para dukun dengan aneka istilah itu, digunakan sejumlah orang untuk cara sesat urusan rezeki, asmara, rumah tangga, menjahili orang lain, db.
Para dukun kini banyak promosi terang-terangan menggunakan media sosial untuk mengajarkan sihir dan perdukunan untuk mencelakai orang lain.
Soal tampilan para dukun zaman sekarang, cukup berbeda dengan zaman dahulu sampai tahun 1980-an, dimana tampilannya khas, yaitu rambut panjang, aksesories tengkorak, dll.
Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan, bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni dosa sampai ketika seseorang meninggal dunia, dalam keadaan syirik melakukan sihir dan perdukunan.
Ustadz Khalid Basalamah juga menyayangkan banyak orang terjebak tipu daya sihir dan perdukunan, tanpa mereka menyadari hal itu.
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan, bahwa Allah SWT menyebutkan dalam surat Asy Syu'ara ayat 221 sampai 223.
“221-223. Apakah kalian mau Aku beritahukan, wahai sekalian manusia, kepada siapa setan-setan itu turun? Setan-setan turun pada setiap pendusta lagi orang yang banyak dosa, seperti dukun. Setan-setan mencuri pendengaran dan mencupliknya dari para malaikat yang paling tinggi (kedudukannya) lalu mereka melontarkan kepada para dukun dan orang-orang yang serupa dengan mereka dari orang-orang yang fasik. Dan kebanyakan mereka itu berdusta. Salah seorang dari mereka (boleh jadi) berkata benar dalam suatu pernyataanya, tetapi ia menambahkan padanya seratus kedustaan,”.
Referensi : https://tafsirweb.com/6631-surat-asy-syuara-ayat-221.html
Baca Juga: Resep Sambal Terasi, Benarkah Membuat Saat Malam Hari Mengundang Hantu ?
Para dukun dan tukang sihir itu aslinya para pendusta dan bersekutu dengan jin setan, yang mencuri kabar dari langit, dan merupakan golongan tagut.
Ada pun para dukun dan tukang sihir, menggunakan jin qorin dari seseorang untuk bekerjasama dengan para dukun.
Di Indonesia, Ustadz Khalid Basalamah mencontohkan, perdukunan sering ditampilkan dengan koin, keris, kuningan, dsb syarat tidak masuk akal, misalnya ayam hitam, dsb.
Baca Juga: Cerita Horor, Akibat Bawa Tali Pocong ke Rumah, Ada Dewa Memukuli Anjing di Majalengka
Yang mengherankan, kata Ustadz Khalid Basalamah, bahwa banyak pengguna jasa dukun dan tukang sihir di Indonesia ternyata dari kalangan berpendidikan.
Usdad Khalid Basalamah menerangkan untuk menipu orang-orang berpendidikan, para dukun dan tukang sihir modern menyebut dirinya sebagai “orang pintar”.
“Padahal, para ‘orang pintar’ itu aslinya adalah para orang bodoh. Tetapi mereka bisa membuat para kliennya menjadi ketagihan perdukunan dan sihir,” terang Ustadz Khalid Basalamah, pada YouTube Islam Terkini, "SIHIR DAN PERDUKUNAN - Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., M.A." diunggah 24 Juni 2021.
Ustadz Khalid Basalamah juga mengingatkan kepada para pengguna dukun dan tukang sihir, soal jimat.
Sebab, jimat aslinya jika dibongkar, banyak yang isinya benda-benda menjijikkan, misalnya kotoran kering hewan, kotoran kering manusia, tulang, darah, dsb, yang merupakan kesukaan para setan.
Baca Juga: Cerita Hantu Pocong, Ustadz Muhammad Faizar : Itu Penghinaan Kepada Syariat Islam
Surat yang menerangkan kekhufuran para dukun dan tukang sihir adalah Al Baqarah ayat 102.
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
Referensi : https://tafsirweb.com/511-surat-al-baqarah-ayat-102.html ***