Dari itu, terjadi sebuah percakapan yang demokratis antara ayah dan anak.
Sebuah percakapan yang penuh keikhlasan terjadi antara keduanya.
Berikut petikan dialog antara ayah dan anak yang diabadikan dalam Al-Quran surat Ash-Shaffat.
"Hai Anakku (kata nabi Ibrahim), sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu (Ismail muda).
Maka pikirkanlah apa pendapatmu," Al-Quran Ash-Shaffat.
Lantas, Ismail menjawab atas pertanyaan ayahnya.
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
"Hai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; termasuk menyembelih aku insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,”Al-Quran Ash-Shaffat
Itulah ucapan seorang anak (Ismail muda) yang membuat hati seorang ayah sangat bahagia yang masih diabadikan dalam Al-Quran.