Harga Mie Instan Naik, Makan Mie Instan Campur Nasi, Masih Digemari Sebagian Masyarakat Indonesia

- 11 Agustus 2022, 18:37 WIB
Menu mie instan campur nasi masih digemari sebagian masyarakat Indonesia.
Menu mie instan campur nasi masih digemari sebagian masyarakat Indonesia. /Kodar Solihat/DeskJabar

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Polisi Tangkap Sosok Berinisial Sis Rohman Kuasa Hukum Yosep Akhirnya Angkat Suara

Salah satu komoditas dibatasi adalah gandum. Sejumlah negara penghasil gandum, seperti Rusia, India, Serbia, Mesir, Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Kosovo, mengeluarkan kebijakan retriksi.

Langkah ini diambil untuk tetap menjaga stabilitas pangan di negara mereka masing-masing.

“Perang Rusia - Ukraina juga sangat memengaruhi pasokan gandum untuk kebutuhan global. Menurut laporan FAO, sekitar 50 negara menggantungkan sekitar 30% impor gandumnya dari Rusia dan Ukraina,” kata Kuntoro, melalui siaran pers, Kamis, 20 Agustus 2022.

Baca Juga: Pengacara YOSEF Ungkap Rencanakan Hal Ini Untuk Meminta KASUS SUBANG Segera Diungkap Kepolisian

Kondisi ini turut mendapat perhatian besar dari pemerintah. Meski gandum bukan komoditas pangan utama, tapi kebutuhan gandum di Indonesia sangat tinggi.

Padahal gandum bukan produk asli Indonesia dan sulit untuk dibudidayakan. Sehingga kebutuhan gandum masih dipasok oleh impor.

Namun disebutkan Kuntoro, Kementan merespon positif pernyataan salah satu pelaku industri pangan olahan berbasis gandum yang menyebutkan kenaikan harga produk pangan olahan tidak akan signifikan.

Baca Juga: Penyebab Tokoh Ustadz di Pengabdi Setan Selalu Berakhir Konyol, Ini 4 Alasannya, Peran Ustadz Akan Selalu Ada

Pemerintah termasuk Kementan mengharapkan semua pelaku industri pangan terus berkomitmen menjaga harga produk mereka.  

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah