DESKJABAR - Sebagian besar umat muslim sudah terbiasa dengan sholat Dhuha.
Akan tetapi, pernahkah kita berpikir, apakah tata cara dan niat kita melaksanakan sholat Dhuha sudah benar? Ustadz Abdul Somad menjelaskan, tidak sah sholat orang yang tidak berniat.
Oleh karena semua amal mesti diawali dengan niat, sesuai sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab:
“Sesungguhnya amal-amal itu hanya dengan niat, seseorang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang berniat melakukan perbuatan baik, maka malaikat sudah mencatatnya sebagai amalan baik. Akan tetapi, niat jahat baru akan dicatat jika betul-betul dilakukan.
Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS), sesungguhnya yang dianggap dalam niat itu adalah hati. Lisan yang keluar dari lidah, bukanlah sebuah niat.
Fungsinya untuk mengingatkan hati. Jika terjadi kekeliruan pada lidah, tidak memudharatkan selama niatnya benar. Hukum seperti ini disepakati oleh kalangan Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hambali.
Sebagaimana yang disampaikan Syekh Abu Bakar al-Jaza’iri menyebutkan dalam al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah.
Baca Juga: KASUS SUBANG MEMANAS, Yosef dan Danu Saling Serang dengan Istilah CUPU