Network
DESKJABAR - Pengalaman sosok Widya dalam Film KKN di Desa Penari bisa menjadi gambaran bahwa sihir belakangan ini mulai marak.
Apa yang dialami Widya, bisa saja terjadi pada diri siapa saja. Tidak hanya para mahasiswa yang sedang KKN.
Dalam keseharian pun, di lingkungan kehidupan kita, bisa saja pengaruh sihir dan jin itu terjadi tanpa disadari.
Hal itu yang memicu kita untuk tahu, bagaimana caranya agar tidak mengalami seperti sosok Widya, terpedaya oleh pengaruh sihir dan jin.
Ada beberapa hal yang terkadang luput dari perhatian, tentang bagaimana dalam hidup kita harus membentengi diri.
Diantaranya membentengi diri agar terhindar dari gangguan jin atau sihir yang bisa saja terjadi, seperti halnya kejadian yang dialami Widya dalam film KKN di Desa Penari.
Baca Juga: SANTET DAN SIHIR Terkenal Mengerikan di Tanah SUNDA, No 3 Petilasan Prabu Siliwangi
Seperti yang juga dijelaskan oleh Buya Yahya di YouTube Al-Bahjah TV, yang diunggah 18 Desember 2018.
Berikut beberapa cara menjaga atau membentengi diri dari pengaruh sihir serta gangguan jin dan setan;
Membentengi diri dan memohon perlindungan dari Allah SWT dengan doa dan dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan petang, dzikir sebelum tidur, serta zikir-zikir lainnya yang disunahkan sepanjang hari.
Menjaga pelaksanaan shalat fardhu secara berjamaah dan pada waktunya.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah.
Baca Juga: Hati-hati! Inilah 5 CIRI Orang Kena SIHIR PELET, Salah Satunya Jadi Malas, Suka Rebahan Terus
Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Subuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahanam.” (HR Muslim).
Dalam hadis ini, Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang melaksanakan shalat Subuh berada dalam jaminan dan perlindungan Allah SWT.
Dan, orang yang ada dalam jaminan Allah tidak akan ada yang bisa mengganggunya.
Itu baru bagi yang melaksanakan shalat Subuh, apalagi jika dia senantiasa menjaga semua shalat dengan melaksanakannya tepat waktu dan selalu berjamaah kecuali ada udzur syar’i.
Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya, Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS Ali Imran [3]: 120).
Meneguhkan tawakal dan selalu bersandar terhadap Allah SWT.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Santet dan Sihir Pada Seseorang, Cepat Ketahui, Jangan Sampai Terlambat!
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS al-Thalaq [65]: 3).
Semakin meningkatkan ketaatan dan memurnikan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Sungguh-sungguh dalam bertaubat atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Selalu bersedekah dan berbuat baik kepada orang lain, sehingga memadamkan api benci dan dengki dalam diri mereka.
Memurnikan tauhid kepada Allah SWT, sehingga tidak satu bentuk kesyirikan pun yang mengotorinya. Dan, ini merupakan landasan dan dasar bagi semua hal di atas.
Delapan hal di atas, harus menjadi prinsip. Wallahu 'alam ***
