Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Syawal, Harus Berturut-turut 6 Hari atau Boleh Berselang?

- 4 Mei 2022, 01:10 WIB
Menurut Ustadz Adi Hidayat, siapa pun insan beriman yang mengerjakan satu perbuatan baik bernilai ibadah maka di sisi Allah tertuliskan nilainya 10 kebaikan.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, siapa pun insan beriman yang mengerjakan satu perbuatan baik bernilai ibadah maka di sisi Allah tertuliskan nilainya 10 kebaikan. /YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Puasa Syawal merupakan ibadah sunah puasa di bulan Syawal yang berlangsung selama 6 hari.

Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan bahwa puasa Syawal bisa dilaksanakan dalam bentangan waktu istimewa sejak hari ke-2 bulan Syawal sampai dengan akhir bulan Syawal

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tersebut ada di video berjudul 'Keutamaan Puasa Syawal' di kanal Adi Hidayat Official, tayang Selasa, 3 mei 2022.

Baca Juga: Inilah 3 Sifat Warisan Iblis yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Kata Ustadz Adi Hidayat, Masuk Neraka Sa'ir

Sebagai landasan haditsnya, Ustadz Adi Hidayat mengisahkan tentang sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Abu Ayyub Al-Anshari.

Abu Ayyub Al-Anshari menerima informasi penting dari Nabi Muhammad SAW, yang kelak informasi ini akan dicantumkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih nomor hadits 1.164.

Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun."

Menurut Ustadz Adi Hidayat puasa gabungan sebulan Ramadhan ditambah puasa 6 hari di bulan Syawal, nilainya setara dengan puasa setahun.

"Ini rumusnya bisa didapat dalam Al Qur'an surat ke-6 Al-An'am di ayat 160," kata Ustadz Adi Hidayat menjelaskan. 

Begini bunyi surat Al-Anam ayat 160:

Surat Al-Anam ayat 160
Surat Al-Anam ayat 160

Artinya, "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)."

Menurut Ustadz Adi Hidayat, siapa pun insan beriman yang mengerjakan satu perbuatan baik bernilai ibadah maka di sisi Allah tertuliskan nilainya 10 kebaikan.

Jadi kalau Anda menunaikan puasa Ramadhan sempurna selama sebulan dikalikan 10 singkatnya senilai dengan 10 bulan.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Harut dan Marut yang Disebut dalam Al Qur'an: Malaikat, Orang Saleh, Tukang Sihir?

Jika 1 bulan Ramadhan ada 30 hari dikalikan 10 jadi 300 hari dan 6 hari Syawal dikalikan 10 jadi 60 hari, maka 300 hari ditambah 60 hari menjadi 360 hari.

"Bukankah ini akumulasi jumlah kurang lebih selama satu tahun? Maka nilai fantastis ini diberikan Allah SWT sebagai hadiah untuk umat Nabi Muhammad SAW," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ia menerangkan bahwa teknis penunaian puasa Syawal enam hari ini bisa berurutan secara langsung atau bisa juga berselang.

Penunaian puasa Syawal bisa dimulai sejak hari ke-2, 3, 4, 5, 6, dan hari-7 sudah selesai karena hari pertama haram berpuasa.

Jika ada kondisi tidak mungkin dilakukan secara berurutan, bisa pula puasa Syawal diselang 1 atau 2 hari karena dalam suasana bahagia Idul Fitri, termasuk ada jamuan keluarga. Yang penting ada bentangan waktu sebulan untuk menyempurnakan puasa Syawal ini.

Bagaimana jika ada yang masih punya hutang qodho puasa Ramadhan, seperti yang dialami perempuan yang berhalangan atau musafir?

Ustadz Adi Hidayat menerangkan bahwa adabnya adalah mendahulukan puasa qodho Ramadhan, meskipun rentang waktunya panjang hingga 11 bulan.

"Tapi kita tidak bisa menentukan kapan ajal tiba. Daripada kita pulang kepada Allah membawa status berhutang, lebih baik selesaikan puasa qodho baru menunaikan puasa Syawal," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Amalan Doa Ringkas agar Hutang Lunas, Bebas dari Malas, Semangat Beraktivitas, Kata Ustadz Adi Hidayat Tegas

Bagaimana jika kita meng-qodho puasa Ramadhan, tetapi setelah selesai meng-qodho tidak mendapati lagi sisa waktu untuk puasa Syawal?

Terkait hal itu, Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk menanamkan keinginan kuat untuk dapat melakukan qodho puasa Ramadhan dan puasa Syawal.

"Dengan keinginan kuat dan harapan untuk bisa menunaikan itu, boleh jadi Allah SWT berkenan memberikan pahala lebih dulu dengan niat dan keinginan yang ada, sekalipun belum mendapati kesempatan untuk mengerjakannya," tuturnya. 

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa kemuliaan dilihat oleh Allah SWT pada kebeningan niat dan keadaan hatinya.

Boleh jadi, walaupun tidak mendapati kesempatan, tetapi karena ada keinginan kuat, niat, harapan, dan ingin mengikuti tuntunan syariat, itu yang mendapatkan penilaian di sisi Allah SWT.

"Semoga Ramadhan yang telah tuntas ditunaikan, bisa juga diikuti dengan kesempurnaan penunaian puasa 6 hari di bulan Syawal," kata Ustadz Adi Hidayat.

Bacaan niat puasa Syawal

Bagi yang berpendapat perlu melafadzkan niat, berikut ini bacaan niat puasa Syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala

Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala."

Baca Juga: 3 Amalan agar Terhindar dari Fitnah Dajjal, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Nomor 3 Baca di Akhir Sholat

Tata cara puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal serupa dengan tata cara puasa lain. Pembedanya adalah niatnya.

1. Niat Puasa Syawal

Niat puasa Syawal boleh di malam hari, boleh di waktu makan sahur, hingga terbit fajar. Bahkan boleh di pagi hari jika terlupa atau kesiangan, karena puasa Syawal merupakan puasa sunah.

2. Sahur

Sahur sebelum menunaikan puasa Syawal hukumnya sunnah. Tidak makan sahur pun tidak apa-apa, dan puasa Syawal tetap sah. 

3. Menahan diri dari hal yang membatalkan

Puasa Syawal sama dengan puasa lainnya, yaitu tidak makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak azan Subuh hingga Maghrib.

4. Buka puasa

Sunnah pula untuk menyegerakan berbuka puasa Syawal bersamaan dengan adzan  Maghrib.

Demikian antara lain tata cara, bacaan niat, dan keistimewaan puasa 6 hari di bulan Syawal.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x