DESKJABAR – Seorang sahabat dari Anshar yang biasa dipanggil Abu Umamah suatu ketika menyampaikan masalahnya kepada Rasulullah SAW saat berada di masjid bukan pada waktunya.
Dia ternyata punya masalah yang sangat berat menurut ukuran dia, yakni kegundahan hati akibat hutang.
Sebagaimana disampaikan KH Abdullah Gymnastiar alis Aa Gym dalam akun Instagramnya, @aagym, melihat ada sahabat yang terus-menerus berada di mesjid, Rasululloh bertanya mengapa itu dilakukan.
Sahabat itu menjawab bahwa ia sedang gundah hati akibat diselimuti hutang.
Tanpa diminta, Rasulullah kemudian bertanya kepada sang sahabat, apakah mau diajarkan perkataan yang apabila diucapkan Allah azza wa jalla akan menghilangkan kegundahan dan melunaskan hutang-hutang?
Abu Umamah tentu saja menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”
Nah menurut Aa Gym, Nabi SAW seterusnya memberikan sebuah perkataan, amalan yang perlu dibaca setiap pagi dan sore (di masjid).
Amalan tersebut, memiliki khasiat istimewa, yakni membebaskan seseorang dari hutang. Adapun amalannya adalah:
Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazani wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali wa a’udzubika minal jubni wal bukhli wa a’udzubuka min ghalabatid daini wa qahrir rijaal.
Artinya : Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil (pelit) dan aku berlindung kepada-Mu dari terlilit hutang dan pemaksaan dari orang lain.
Menerima amalan itu, sahabat Nabi itu kemudian melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.
“Maka aku pun melaksanakannya dan ternyata Allah ‘Azza wa Jalla menghilangkan kegundahanku dan melunasi hutang-hutangku.” (HR. Abu Daud).
Karena itulah, jika kita punya hutang segunung setinggi langit, jangan gundah dan risau, amalkanlah wasiat Rasulullah tersebut dengan kesungguhan hati dan ikhlas.
Hindarilah cara-cara yang tidak diajarkan Rasulullah dan tidak diridoi Allah SWT, misalnya datang ke gunung-gunung dan tempat-tempat angker untuk meminta bantuan ke “penghuni”nya atau melakoni pesugihan.
Atau nekad menghabisi nyawanya sendiri, saking tak kuatnya menghadapi cobaan berupa hutang segunung atau setinggi langit. ***