BACAAN NIAT dan TATA CARA MANDI JUNUB atau Mandi Besar Sesuai Sunnah, Menurut Ustadz Khalid Basalamah

- 22 Maret 2022, 07:22 WIB
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tata cara mandi junub atau mandi besar sesuai sunnah.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tata cara mandi junub atau mandi besar sesuai sunnah. /tangkapan layar Youtube Khalid Basalamah Official/

DESKJABAR - Mandi junub, mandi besar atau bersuci adalah satu hal penting dalam kehidupan seorang muslim. Bersuci atau thaharah menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika hendak menjalankan kegiatan ibadah termasuk puasa Ramadhan.

Mandi besar atau mandi wajib setelah terkena hadas besar hukumnya wajib. Karena jika seorang muslim tidak melakukan mandi besar, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah.

Salah satu bentuk thaharah yang dilakukan oleh umat muslim adalah mandi besar. Tujuan dari mandi besar untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau keluar mani.

Baca Juga: HARTA MELIMPAH, Dapat Jodoh, Lamaran Kerja Diterima, Dosa Diampuni, Lakukan Ini Tiap Subuh - Syekh Ali Jaber

Berikut niat mandi junub atau mandi wajib: "Bismillahirahmanirahim; Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardlon lillahi ta'ala".

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."

Terdapat sejumlah kondisi yang menuntut seorang Muslim harus melakukan mandi besar atau mandi junub.

Ada beberapa penyebab seseorang memiliki janabat dan diwajibkan untuk mandi besar, di antaranya:

1. Keluarnya air mani.

Cara keluarnya baik disengaja (masturbasi) atau mimpi, atau dengan cara hubungan suami istri, semua wajib mandi.

2. Berhubungan suami istri.

Apabila berhubungan suami istri disertai keluarnya mani atau tidak, meski hanya sebatas bertemunya dua kemaluan, maka kondisi itu sudah membuat seseorang wajib mandi.

junubBaca Juga: Mandi Junub Setelah Adzan Subuh di Bulan Ramadhan, Apakah Puasa Sah? Ustadz Abdul Somad Menjelaskan Begini

Lalu bagaimana tata cara mandi junub yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW? Ustadz Khalid Basalamah dalam videonya di kanal Youtube Atsar Muslim yang berjudul: 'Panduan: Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah - Ustadz Khalid Basalamah, MA; yang diunggah 16 November 2018, menjelaskan sebagai berikut:

Pertama mencuci telapak tangan 3 kali. Kedua, mencuci kemaluan dari depan dan belakang secara baik dengan menggunakan tangan kiri.
Kenapa tangan kiri, karena Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan dalam membersihkan diri.

"Dijelaskan dalam hadis Bukhori Aisyah berkata; Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan kecuali pada hajat-hajat yang baik dan tangan kiri beliau ddigunakan untuk membersihkan kemaluannya", ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Ketiga, berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat dengan catatan tetap menjaga wudhu dari perkara yang membatalkannya dan tidak menyentuh kemaluannnya dengan tangan manapun.

"Artinya mencuci telapak tangan membersihkan kemaluan sampai bersih, mau pakai sabun lebih bagus, sampai benar-benar bersih lalu kita wudhu", kata Ustadz Khalid Basalamah.

Setelah wudhu seperti wudhu sholat, dilanjutkan (keempat) menyela-nyela rambut dengan jari-jari sebanyak 2 kali. Jelasnya, ambil air di jari-jari kemudian disentuhkan di bagian kulit kepala sebanyak 3 kali.

Seterusnya yang kelima, kata Ustadz Khalid Basalamah, mengguyurkan 3 cidukan air sepenuh dua telapak tangan atau satu timba bisa juga shower, ke atas kepala hingga kulit kepala basah dengan sempurna.

"Dalam sebuah riwayat dikatakan, Nabi SAW mengguyur setelah memegang bagian sisi kanan kepala sehingga terasa di kulit kepala airnya menggyur sebelah kanan bagian tubuh 3 kali. Baru kemudian mengguyur sisi kiri dan seluruh tubuh", ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Akan Ada yang DITANGKAP Sebelum Puasa Ramadhan, SIAPA? Ini Penjelasan Polda Jabar

Langkah keenam membasuh tubuh sebelah kanan dimulai dengan bagian tubuh paling atas kepala lalu paling bawah. Atau dibiarkan air mengucur sampai ke bawah, disertai catatan untuk tidak menyentuh kemaluan untuk menjaga wudhu agar tidak batal.

"Karwna wudhu yang dipakai itu mau dipakai sholat setelahnya asal tidak batal", kata Ustadz Khalid Basalamah.

Namun setelah mengambil wudhu lalu mandi pakai sabun dan tangan menyentuh kemaluan, jelas Ustadz Khalid Basalamah maka batal wudhu yang awal. Jadi nanti kalau mau sholat harus wudhu lagi.

Yang ketujuh membasuh tubuh sbelah kiri dimulai dengan bagian tubuh paling atas kemudian paling bawah. Lalu kedelan membasuh tubuh dengan air secara baik. Artinya semua kena airr, sela-sela tubuh terguyur basah.

"Kesembilan atau terakhur adalah agar memperhatikan untuk mencuci ketiak, pusar dan belakang lutut. Ini tempat-tempat yang kadang tidak terkena air sehingga jika tidak diperhatikan tidak tersentuh air sehingga mandi junubnya tidak sempurna", ungkap Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: TATA CARA, Tahapan Tahapan Ziarah Kubur Menjelang Puasa Ramadhan 2022, Jangan Lupa Baca Ini

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, perlu dipahami bahwa mandi junub itu ringan sekali bukan mandi yang berat seperti yang sering dubayangkan. Ada kasus orang pada saat pasangannya ingin mengulangi biologis ia gak mau dengan alasan malas mandi.

"Jadi jangan selalu dibayangkan kalau biologis lagi harus keramas lagi dengan shampo segala macam. Tadi sudah pake shampo pake sabun sekarang mandi yang kedua itu adalah mandi membasahi syaratnya saja supaya junub itu bersih bisa sholat", ungkap Ustadz Khalid Basalamah.

Adapun tentang mandi wanita dari haid, kata Ustadz Khalid Basalamah, para ulama berselisih mengenai kewajiban melepas jalinan rambut kepalanya atau ikatan.

"Namun yang shohih mengatakan ia (wanita) tidak wajib mengurai rambut di kepalanya", ujar Ustadz Khalid Basalamah.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Atsar Muslim sumber lain


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah