"Dunianya mereka dapat fasilitas, kebaikan, kemewahan. Tapi kemewahannya punya nilai, arah, esensi untuk meraih kemuliaan Allah SWT," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Di sisi lain, ada pula orang yang punya kedudukan tinggi luar biasa dengan kekuasaan yang membentang luas.
Mereka pun menjadikan kedudukannya sebagai fasilitas untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan kemakmuran, yang ditujukan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Oleh karena itu, kata Adi Hidayat melanjutkan, kita sering kali berdoa seperti yang ada di Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 264:
وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Wa min-hum may yaqụlu rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār
Artinya: "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka'."
Menurut Ustadz Adi Hidayat, di antara manusia itu, ada yang selalu memohon kepada Allah untuk mendapatkan kemuliaan dan kebaikan dunia.
Mereka mendapatkan dunia, tetapi untuk hal-hal yang baik, menyejahterakan, memakmurkan, menghadirkan maslahat, sekaligus meningkatkan ibadah.