DESKJABAR- Ternyata, mentraktir makan orang lain memiliki pahala yang luar biasa. Dan ini jarang diketahui banyak orang.
Padahal ketika mentraktir makan orang lain bisa menjadi amal jariyah yang pahala terus mengalir tidak putus.
Pahala mentraktir makan orang lain apalagi teman pahalanya sangat dahsyat dan jarang diketahui banyak orang.
Mentraktir makan orang lain menjadi ladang amal jariyah yang memiliki pahala sangat luar biasa
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan pahala luar biasa mentraktir makan orang lain, pahalanya tidak akan putus.
Dalam video YouTube Lentera Islam dengan judul Saudaraku, inilah amal jariyah yang banyak orang tidak ketahui, Ustadz DR Khalid Basalamah, MA, yang tayang pada 19 Juli 2016 menjelaskan hal itu.
Kata Ustadz Khalid Basalamah, tidak banyak orang tahu, bahwa memberi makan dan minum dalam Islam adalah salah satu cara mendapatkan amal jariyah.
Amal jariyah merupakan pahala kebaikan yang terus menerus mengalir. Selama orang lain mengikuti atau memanfaatkan hasil amal kebaikannya tersebut.
Dalam hadist sahih dari Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, tidak ada makan atau minum yang dihidangkan untuk orang lain (termasuk untuk diri sendiri) kecuali Allah SWT jadikan bagian dari makanan dan minuman itu berkah".
"Berkah disini maksudnya makanan tersebut akan berada di dalam tubuh yang memakannya selama dia hidup, makanan tersebut kemudian menjadi bagian dari tubuhnya. Menjadi daging, tulang, darah, dan sebagainya," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Maka setiap seseorang yang diberi makan atau minum menggunakan tubuhnya untuk beramal, beribadah, selama hidupnya.
"Maka selama itu pula kita ikut mendapatkan pahala yang sama dari amal kebaikannya. Apalagi jika yang makan adalah orang-orang yang sholeh," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Dalam hadist riwayat Muslim, seorang sahabat bertanya "ya Rasulullah perbuatan apa dalam Islam yang baik sekali pahala nya, sangat besar sekali pahala nya, yang besar sekali manfaatnya, tapi yang ringan ringan, yang sunah. Bukan amalan yang wajib".
Jawaban Nabi SAW bukan dzikir, bukan puasa sunah, bukan solat sunah dan sebagainya, karena amalan itu dilakukan hanya untuk individu atau diri sendiri. Melainkan ternyata memberi makan dan minum kepada orang yang dikenal atau tidak dikenal.
"Seperti memberi jamuan kepada tamu, menyediakan sahur dan buka puasa gratis, termasuk sering-sering mentraktir teman," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Umar bin Khattab RA pernah memanen pahala nya satu Kota Madinah di zaman Khilafah beliau dengan air.
Di akhir Ramadhan Umar bin Khattab ingin membuka puasa kan orang. Maka beliau mengundang semua orang dan semua berbondong-bondong datang untuk berbuka puasa.
"Orang-orang ini paham bahwa khalifah Umar bin Khattab sedang ingin memanen pahala," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Jadi pahala mentraktir makan orang lain sangat dahsyat dan luar biasa.***