Zaidul Akbar menyebut makanan cepat saji seperti pitza dan makan asing lainnya, yang merupakan bagian dari kehidupan makanan orang-orang modern.
"Padahal sebenarnya makanan makanan itu yang tidak kita perlukan," tuturnya lagi.
Jadi orang Indonesia, tambahnya, jika bicara tentang kesederhanaan bangsa, itulah yang kita manfaatkan dan kita makan.
"Kita makan makanan yang berbahan baku tepung, tapi tepung non gluten seperti kentang atau singkong dan masih banyak jenis lainnya yang non gluten," kata dr. Zaidul Akbar.
Mau bikin mie misalnya, tambahnya lagi, mie instan yang banyak dimakan sebenarnya itu makanan yang sangat banyak bahan kimianya disitu.
"Kalau dilihat dari kandunganya, mie instan itu tidak sesederhana yang dibayangkan atau beli roti di supermarket yang mampu bertahan hingga dua minggu pun sama," jelas dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Omicron yang Menyerang Tenggorokan, Cukup Minum Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Maka kesederhanaan ini, tuturnya lagi, kita mau kembalikan dengan cara mengkonsumsi makanan yang diciptakan oleh Allah yang tidak banyak pengolahan tapi banyak mengandung zat-zat gizi penting.
Dikatakan, semakin sederhana makanan yang dikonsumsi, maka semakin sederhana pula timbulnya penyakit yang menyerang kesehatan dalam tubuh.
"Kaulah tidak kena penyakit maka penyakitnya pun akan makin sederhana," cetusnya lagi.