Kisah Khalid bin Walid Bagian 1: Muslimin Kalah di Perang Uhud Bukan Hanya Karena lalai dari Perintah Rasul

- 9 Februari 2022, 12:13 WIB
Ilustrasi perang Uhud dimana Khalid bin Walid berhasil mengalahkan pasukan kaum muslimin
Ilustrasi perang Uhud dimana Khalid bin Walid berhasil mengalahkan pasukan kaum muslimin /Tangkapan layar YouTube Yufid.TV/

DESKJABAR – Dalam sejarah Islam dikenal seorang pahlawan perang hebat bernama Khalid bin Walid Ibnul Mughirah al-Makhzumi.

Khalid bin Walid berasal dari bani Makhzum. Dia adalah keturunan dari seorang ayah yang merupakan gembongnya orang-orang kafir Quraisy bernama Al-Walid bin Al-Mughirah.

Secara keturunan, Khalid bin Walid masih mempunyai kekerabatan dengan Rasulullah SAW melalui bibinya Mainumah yang merupakan salah satu istri Rasulullah SAW.

Khalid bin Walid yang berasal dari keluarga kaya, sejak kecil sudah mempelajari berbagai hal, diantaranya adalah ilmu tentang berkuda.

Baca Juga: Wajib Tahu! Jika 3 Tanda Ini Ada Pada Diri Anda, Artinya Allah Sayang Padamu

Dalam sejarah Quraisy dikenal orang yang mahir menunggangi kuda sambil berperang dengan menggunakan dua pedang, yaitu Khalid bin Walid dan Zubair bin Awwam.

Jika kebanyakan orang mengendalikan kuda dengan tali kekang di tangannya, maka Khalid bin Walid bisa mengendalikan kuda dengan menggunakan kedua kakinya.

Khalid bin Walid juga terkenal sebagai yang mahir menggunakan berbagai macam senjata perang.

Dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Yufid.TV – Pengajian & Ceramah Islam yang tayang pada 9 September 2020 dengan judul ‘Motion Graphic Yufid TV – Kisah Khalid bin Walid Subtitle Indonesia (Episode 1) – Sejarah Islam’.

Baca Juga: 3 Rahasia Agar Menjadi Orang Pintar Yang Sukses Dan Bersinar Menurut Habib Luthfi bin Yahya

Dalam kisah tersebut diceritakan tentang Khalid bin Walid yang saat itu masih ada dalam keadaan kafir berhasil mengalahkan pasukan kaum Muslimin di perang Uhud.

Setelah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah ke Madinah, pada tahun ke 2 Hijriah terjadi peperangan besar yang dikenal dengan perang Badar. Saat itu Khalid bin Walid yang masih dalam kekafiran tidak ikut berperang, kala itu Khalid bin Walid sedang berada di Syam.

Dalam peperangan tersebut atas izin Allah SWT kaum muslimin berhasil memenangkan peperangan tersebut.

Pada tahun ke 3 Hijriah kembali pecah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin, yakni perang Uhud. Pada perang tersebut Khalid bin Walid ikut berperang, bahkan diangkat sebagai salah satu panglima pasukan musyrikin.

Baca Juga: Rahasia Sholawat Yang Jarang Diketahui, Malaikat Penunggu Makam Rasul Sampaikan Salam Ini Menurut Habib Luthfi

Perang Uhud bisa dikatakan sebagai perang yang tidak seimbang. Bayangkan saja, saat itu pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 700 orang mesti menghadapi pasukan kaum musyrikin sebanyak 3000 pasukan.

Saat itu Rasulullah SAW membagi pasukan menjadi 2 bagian, 650 pasukan di bawah sedangkan sisanya yang 50 disimpan di sebuah bukit kecil (jabal Rumat) dalam bentuk pasukan pemanah.

Kala itu Nabi berpesan kepada 50 pasukan pemanah yang dipimpin oleh sahabat Abdullah bin Jubair, sebagai berikut:

“Kalau kalian melihat mayat-mayat kami diambil oleh burung-burung (kami sudah tewas) maka janganlah kalian tinggalkan posisi kalian sampai aku perintahkan perintah berikutnya.”

“Kalau kalian melihat kami menang, kami sudah kalahkan musuh-musuh, maka jangan turun dari tempat kalian sampai aku perintahkan dengan perintah berikutnya.”

Baca Juga: DOA DAN HAJAT Pasti Terkabul Dengan Dzikir Dahsyat Ini, Lakukan Setiap Saat Menurut Syekh Ali Jaber

Strategi Rasulullah SAW itu adalah mempertahankan agar peperangan hanya berlangsung dari satu arah. Menyimpan 50 pemanah di bukit adalah untuk menghadang pasukan lawan yang akan memutar melalui arah yang lain.

Ternyata perkiraan Rasulullah SAW benar, pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid bin Walid mencoba menyelinap dari arah belakang, namun selalu saja dihujani oleh panah kaum muslimin.

Sehingga di awal pertempuran banyak dari kaum musyrikin tewas, bahkan saat bendera mereka jatuh tidak ada seorang pun yang mengambil, mereka lari terbirit-birit..Semua pasukan lari kecuali beberapa orang termasuk Khalid bin Walid.

Dengan tenang Khalid bin Walid memantau situasi dan mencari celah untuk memutar balikkan keadaan. Khalid tidak hanya berani, namun dia pun penuh dengan perhitungan.

Sayangnya, sebagian besar kaum muslimin yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW berjaga di bukit tidak mengikuti perintah dari Rasul, begitupun saat panglima Abdullah bin Jubair mengingatkan mereka.

Mereka tidak mengikuti perintah Rasulullah Saw karena tergiur melihat pasukan yang di bawah sudah mulai mengambil ghanimah (harta rampasan perang). Keputusan mereka pun harus dibayar dengan harga mahal.

Situasi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Khalid bin Walid.  Dia dengan beberapa pasukan langsung naik ke bukit menyerang sepuluh orang yang masih tersisa di bukit.

Saat pasukan yang ada di atas bukit tidak bisa mengendalikan keadaan akhirnya kaum musyrikin berhasil menyerang dari dari dua arah yang menyebabkan banyak korban dari kaum muslimin termasuk paman tercinta Rasulullah, Hamzah.

Perang Uhud akhirnya dapat dimenangkan oleh kaum musyrikin berkat kecerdasan panglima Khalid bin Walid.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Yufid TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah