Nabi dan Rasul Jumlah Total Sebenarnya Ada Berapa ? dan Wilayah Dakwah, Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

- 8 Februari 2022, 12:15 WIB
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan jumlah nabi dan rasul sebenarnya ada berapa.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan jumlah nabi dan rasul sebenarnya ada berapa. /YouTube Kajian Muslim

DESKJABAR – Jumlah nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT sebenarnya berjumlah banyak, dan melakukan dakwah pada banyak wilayah di seluruh dunia pada masing-masing zamannya.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan berapa jumlah nabi dan rasul itu ada berapa sebenarnya dan wilayah dakwah berdasarkan keterangan hadits.

Juga dijelaskan, bahwa agama satu-satunya dari Allah SWT sejak zaman Nabi Adam AS sampai hari kiamat, adalah hanya Islam.

Disebutkan, jumlah nabi sebenarnya ada 124.000 orang dan rasul 313 orang, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, apakah pada wilayah yang kini disebut Indonesia, mungkin saja juga pernah terdapat nabi.

Baca Juga: Benarkah Dosa Zina Dapat Terhapus Hanya Karena Satu Kebaikan ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, "Sebagai umat Islam dan pengikut Nabi Muhammad SAW, diperintahkan Allah SWT untuk mengimani 25 nabi dan rasul saja," terangnya.

Dikatakan pula, para nabi dan rasul yang tidak disebutkan nama-namanya, kita tidak perlu tahu, tetapi cukup mengimani. Sebab, ada hadits yang menyebutkan jumlah nabi itu 124.000 orang dan 313 rasul.

Pada YouTube Kajian Muslim, berjudul “ADA 124 RIBU NABI, 313 RASUL, DAN 25 NABI YANG HARUS KITA TAU”, diunggah 29 September 2017, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan ada berapa jumlah nabi dan rasul secara total pernah diutus oleh Allah SWT.

Baca Juga: Dapat Melihat Jin, Apakah Suatu Kelebihan ? Ustadz Syafiq Riza Basalamah Menjelaskan

Disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, bahwa Islam bukan agama baru dan merupakan satu-satunya agama dari zaman Nabi Adam AS sampai hari kiamat.

Diterangkan, agama Islam ini diberikan oleh Allah SWT kepada seluruh umat yang beriman, juga kepada yang disuruh untuk diimani.

Dicontohkan, bahwa Allah SWT juga memerintahkan dan memberi risalah kepada Nabi Musa AS, soal nabi-nabi sebelumnya dan nabi yang akan datang.

Baca Juga: Ini Jin Setan yang Suka Mengganggu Orang Sholat di Masjid, Ustadz Adi Hidayat Menyebutkan

Kemudian ketika masa Nabi Isa datang, disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, juga muncul risalah semua yang beriman kepada Allah, yang juga memberikan risalah soal nabi-nabi sebelumnya dan selanjutnya, yaitu Nabi Muhammad SAW.

“Ketika pada hari kiamat, bukan kita sendiri yang masuk surga, juga orang-orang beriman kepada Allah SWT sebelum zaman kita, ketika masa nabi-nabi mereka ada, dan mereka juga dikatakan Muslim,” terang Ustadz Khalid Basalamah.

Ustadz Khalid Basalamah membahas, soal orang-orang pengikut Nabi Isa AS masa kini yang disebut Nasrani, juga pengikut Nabi Musa AS yang kini disebut Yahudi, dsb, tidak dikatakan lagi sebagai Muslim.

Baca Juga: Inilah Jin Setan yang Sering Ada di Rumah dan Mengganggu, Ustadz Adi Hidayat Menyebutkan

Dijelaskan, bahwa yang namanya beriman kepada Allah SWT adalah mengimani adanya nabi-nabi terdahulu, termasuk Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS.

Disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, patokannya kafir itu termasuk adalah menyebut Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS itu adalah nabi atau bukan.  

Nah, kata Ustadz Khalid Basalamah, yang menyebut mereka bukan nabi, itu adalah kafir. Satu saja nabi kita tolak, itu namanya kafir.

Baca Juga: Orang Indigo Mengaku Melihat Nabi dan Malaikat, Bolehkah Dipercaya ? Buya Yahya Menjawab

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, sebab diantara rukun iman, dalam pembahasan soal nabi dan rasul ini, adalah iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, dan iman kepada rasul-rasul.

“Allah SWT mengatakan dalam surat Al Baqarah, Kami tidak akan membeda-bedakan. Orang Muslim tidak akan membedakan diantara rasul-rasul, semuanya diimani,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Disebutkan, bahwa dalam Islam, ditegaskan Allah SWT juga tidak membedakan dan menganggap sama semua berbagai suku dan bangsa, warna kulit, dsb, semuanya sama selama ia syahadat sama, sholat sama, puasa sama, menghadap qiblat, dsb.

Baca Juga: Mengapa Anak Indigo Bisa Melihat Makhluk Halus Jin ? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Disebutkan Ustadz Khalid Basalamah, bahwa agama sepanjang masa itu hanya satu, yaitu Islam. Namun, pada setiap datang nabi dan rasul, Allah SWT memperbarui syariatnya yang harus diikuti.

Kemudian disebutkan pula oleh Ustadz Khalid Basalamah, bahwa jumlah nabi itu adalah 124.000 orang, diantaranya 313 rasul.

Dijelaskan, nabi itu adalah seseorang yang diutus Allah SWT hanya untuk menyampaikan kepada kaumnya tentang apa yang disampaikan nabi dan rasul sebelumnya, dan tidak membawa syariat baru.

Baca Juga: WASPADA, JIN atau SETAN Sering Menyamar Menjadi 7 Jenis HEWAN ini, Ustadz Khalid Basalamah Menyebutkan

Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan, diantara nabi adalah Nabi Yusuf AS yang bukan rasul. Beliau datang menyampaikan kepada kaumnya, atas apa yang disampaikan ayahnya, yaitu Nabi Yaqub, dan tidak menyampaikan syariat baru.

Sedangkan rasul, disebutkan, adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk membawa atau menyampaikan syariat baru lalu menghapus syariat sebelumnya.

Disebutkan, yang merupakan rasul, misalnya adalah Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Bumbu Micin atau Vetsin, Mudah Kesurupan ? dr Zaidul Akbar Mengingatkan

“Nah yang membedakan, dimana para rasul sebelumnya, diutus hanya untuk kaumnya saja. Sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus bagi seluruh alam semesta (alias seluruh manusia),” terang Ustadz Khalid Basalamah.

Dijelaskan, ketika para nabi dan rasul sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, mereka itu bisa hidup sezaman tetapi berbeda lokasi.

Pada waktu itu, dikatakan, setiap kaum pada lokasi tertentu yang sudah ada nabinya, sudah cukup mengimani di situ saja.

Misalnya, Nabi Musa AS,  Nabi Syuaib AS, dan Nabi Khidir AS hidup sezaman tapi berbeda lokasi. Lokasi dakwah Nabi Musa AS di Afrika, tepatnya di Mesir, sedangkan Nabi Syuaib di Madyan (Yordania), serta Nabi Khidir di Turki.

Baca Juga: Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Cara Menghindari Kesurupan Jin Qorin, Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Begitu pula Nabi Isa AS, disebutkan juga sezaman dengan sepupunya, yaitu Nabi Yahya AS, ada juga pamannya, yaitu Nabi Zakaria AS.

Nabi lainnya yang sezaman namun lokasi berbeda, misalnya, Nabi Ayyub AS, Nabi Yunus AS, dan Nabi Zulfikli AS.

 “Tetapi mereka semua harus diakui. Lain halnya Nabi Muhammad SAW, adalah satu-satunya yang diutus oleh Allah SWT untuk semua alam semesta,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Dijelaskan pula, bahwa ketika Nabi Muhammad SAW ada, dimana semua nabi dan rasul terdahulu sudah tidak ada dan tak ada lagi yang sezaman.

“Nah soal kitab-kitab dari Allah SWT terdahulu, pernah ada seperti zabur, taurat, injil, memang kita harus meyakini ada seperti disebutkan dalam rukun iman, tetapi tidak perlu lagi dibaca kitab-kitab terdahulu itu. Sebab, kitab suci umat Islam yang diberikan oleh Allah SWT adalah Al Qur’an,” terang Ustadz Khalid Basalamah.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Youtube Kajian Muslim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah