Ketiga, orang yang memang punya masalah psikologis juga, sehingga dia pun melakukan penyelesaian masalah dalam dirinya dengan cara seperti yang dilakukan selebriti, yakni dengan mengadopsi boneka arwah.
“Orang-orang ini berada pada titik ada yang dia harapan, atau ada sebuah keajaiban yang dia idamkan melalui si spirit doll. Jadi kalau saya istilahkan, dia membeli harapan melalui spirit doll tersebut, " kata Diah.
Karena itu yang ditawarkan dan diiming-imingi oleh para selebriti atau melalui testimonial dari pembeli-pembeli spirit doll sebelumnya. Mereka bilang hidupnya lebih tenang dengan adanya spirit doll tersebut,” ucap Diah lagi.
Harapan berlebih terhadap boneka arwah tersebut, lanjutnya, membuat seseorang rela mengelurkan uang yang cukup besar dari kantongnya untuk membeli boneka arwah.
“Karena yang dia beli adalah harapan. Ia berharap bonekanya itu memberikan sesuatu yang memang dia idamkan, apakah ketenangan, apakah tidak berantem dengan orang tua, ingin rejeki mengalir deras, dan itu jatuhnya sudah syirik,” ucap Diah.
Ia menyebut kondisi itu sebagai regresi atau kemunduran tauhid. Karena para pembeli boneka arwah tersebut secara irrasional sudah bertransaksi terhadap pengharapan, terhadap doa, yang sebenarnya kalau dalam muslim, itu semua hanya bisa diberikan oleh Allah SWT.***