Jernihnya Air Curug Asih Manawah Batu Mahpar Galunggung, Dipercaya Bisa Membuat Awet Muda dan Perkasa

- 19 Mei 2021, 12:47 WIB
Curug atau air terjun yang adadi Kawasan Wisata Batu Mahpar, Kabupaten Tasikmalaya.
Curug atau air terjun yang adadi Kawasan Wisata Batu Mahpar, Kabupaten Tasikmalaya. /DeskJabar/Istimewa/

  DESKJABAR - Banyak yang belum tahu, jika di Kawasan Objek Wisata Batu Ampar atau lebih dikenal dengan Batu Mahpar Galunggung, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, terdapat air terjun yang disebut dengan Curug Asih Manawah.

Curug itu, tidak hanya indah dan sedap dipandang mata, namun juga memiliki cerita tersendiri yang hingga kini masih dipercaya masyarakat setempat. Jika turun lebih ke bawah lagi melalui anak tangga yang terdapat di sana, akan dijumpai tiga lokasi curug atau air terjun yang sangat sejuk dan mempesona dengan airnya yang super jernih. 

Ada sekelumit mitos tentang Curug Asih Manawah. Dulu sebelum dijadikan tempat wisata, tempat ini sangat disakralkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat yang sangat angker. Selepas Ashar, jangankan turun sampai ke curugnya, sampai ke tempat yang sekarang dijadikan Mushola dan Musium saja, tidak ada yang berani.

Kenapa demikian?. Dari berbagai cerita turun temurun masyarakat dan tokoh setempat, ada bermacam versi dongeng yang menyertainya. Namun begitu, semuanya masih dipercayai oleh sebagaian warga di sana hingga sekarang.

Baca Juga: Inilah Daftar Negara Pemasok Senjata Israel, AS Pemasok Utama

Menurut Ade Yutak, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Manawah itu berasal dari kata "Mana" dan "Wah" yang artinya “cai nu ti mana – mana”  dan berujung sangat Wah (tempat bermuaranya air dari segala penjuru dan berakhir di curug itu dengan sangat Wah atau luar biasa).

Curug atau air terjun Manawah memang merupakan curug terakhir dari sejumlah curug yang ada di Gunung Galunggung. Letaknya berupa cekungan muara atau juga dikenal dengan nama Birit Leuwi yang konon kabarnya, pada masa doeloe merupakan muara yang cukup dalam. Sebatang bambu yang panjang bisa tenggelam jika ditancapkan di muara tersebut.

“Keunikan curug Manawah adalah merupakan curug air terjun terakhir tetapi merupakan awal muara sungai pertama sehingga sekitar daerah tersebut dikenal juga dengan nama Walahir. Artinya awal sebagai Birit Leuwi dan akhir sebagai curug, yang seterusnya menjadi sungai Cimerah. Kalau dilihat dari jejak peninggalan masa lalu, masih tersisa bekas reruntuhan bendungan buatan yang perlu penelitian lebih jauh”, papar Ade Yutak. 

Perbedaan lain dari curug ini sehingga diktegorikan sebagai curug yang "Wah" atau luar biasa, yaitu banyaknya mata air yang keluar namun bukan dari dalam tanah. Tapi langsung dari sela-sela batu yang dikenal sebagai Parit Galunggung dan berada di sepanjang alur Manawah. Airnya luar biasa bersih, jernih dan hygienis yang menurut Lab Sucofindo PH-nya di atas +7, yang berarti air itu sudah bisa diminum langsung tanpa harus dimasak dulu.

Baca Juga: Kontak Senjata dengan KKB di Papua, Empat Personel TNI Luka Tertembak

Dari segi kesakralannya, ada cerita yang kini masih dipercaya seperti apa yang dituturkan Ki Aja, dari Malaganti dan Nyimas Bogor. Menurut dia, saking jernihnya air yang ke luar dari sela batu Manawah, sejak dulu tempat ini sering dipakai mandi khusus para Putri Raja. Bahkan putri-putri dari Kahyangan pun konon sering mandi di curug ini bersamaan dengan  turunnya pelangi yang disebut “kuwung-kuwung nutug Langit”.

Menurut Ki Aja, tempat itu (Manawah) juga dipercaya masyarakat sebagai tempat bertemunya Jaka Tarub dengan Putri Nawang Wulan. Maka karena hal tersebutlah Curug Manawah pun disebut juga sebagai Curug Asih, Curug Kasih Sayang atau Curug Jodoh. Curug tempat bertemunya cinta kasih dua sejoli, tidak hanya manusia dengan manusia,  tapi juga manusia dengan Putri dari Kahyangan pun bisa berjodoh.

“Dan hal inilah yg memang jadi salah satu mitos kepercayaan masyarakat di Batu Ampar. Makanya ketika ada anak-anak muda yang belum dapat jodoh atau pacar yang dikenal sebagai jomblo abadi, biasanya pada mandi di sana. Dan hasilnya Insya Allah sudah dirasakan masyarakat setempat luar biasa alias Wah”, kata Ki Aja.

Fakta aneh tapi nyata dialami oleh hampir semua karyawati di Taman Rekreasi Batu Mahpar. Mereka yang masih lajang lalu mandi di curug Manawah, kini sekitar 98 persen sudah menikah dan dibawa pindah suaminya ke kota lain.

Bahkan pernah ada salah satu karyawati dari luar kota yang semula tidak percaya akan mitos tersebut, ia sengaja mandi dan berjanji tidak akan jatuh cinta. Tapi kenyataannya,  seiring dengan waktu malah jatuh cinta dan punya pasangan. Dia pun lantas bilang aneh tapi nyata. Begitulah kenyataan yang terjadi dengan keajaiban air curug Manawah.

Sedangkan Mang Ewon, penjual kopi di sana punya kisah tersendiri tentang curug Manawah ini. Menurutnya, curug mata air yang keluar dari sela-sela batu tersebut ada 5 yang besar. Tiap mata air punya fungsi masing-masing. Yang paling sering didatangi pengunjung, selain Curug Asih adalah Mata Air Cikamulyaan.

Mata air itu, tutur Mang Ewon, dipercaya berkhasiat untuk panjang umur dan awet muda. Mata air ini merupakan yang paling besar letaknya ada  di samping kanan Curug Tritangtu yang konon merupakan kesukaan Prabu Darmasiksa (Raja Sunda - Galuh) yang berasal dari Galunggung.

Dalam sejarah tercatat, Raja Galuh ini berusia sampai 140 tahun, sebagai trah keturunan dari Malik Al Hindi yang merupakan salah satu manusia yang dikaruniai usia panjang pasca jaman para Nabi dan Rosul yakni sekitar 920 tahunan yang berasal dari Galunggung juga. 

Mandi di air terjun atau curug Manawah Batu Mahpar, dipercaya bisa membuat awet muda dan perkasa
Mandi di air terjun atau curug Manawah Batu Mahpar, dipercaya bisa membuat awet muda dan perkasa
Ada satu curug lagi yang sering dikunjungi orang-orang tertentu yakni Curug Kajayaan. Curug ini dipercaya berkhasiat untuk membantu meningkatkan kekuatan pisik. Tak heran jika curug ini kerap dikunjungi para olahragawan seperti atlet bola voli, sepak bola, bulu tangkis, silat dan tinju.  

“Terutama jika para atlet itu berhasil memasuki babak final atau semifinal banyak yang sengaja mandi di sana”, ujar Mang Ewon.

Tidak hanya itu, ternyata para pemilik hewan kontes ketangkasan seperti domba atau ayam, sebelum dipertandingkan sering juga dimandikan di sana di lokasi Batu Ampar. Para pemilik hewan kontes itu percaya,  air di sana memiliki kandungan energi luar biasa untuk meningkatkan pisik hewan peliharaannya.

Itulah sekelumit tradisi kepercayaan masyarakat setempat yang sudah berlangsung turun temurun dan hingga kini masih dipercayainya. Walahhualam Bissawab.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah