Iwan Ridwansyah, Peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI menegaskan, bencana hidroklimatologi juga mengakibatkan banjir bandang dan cuaca buruk lainnya.
Baca Juga: Ternyata, Ekonomi Syariah Juga Dikembangkan di Inggris dan Amerika Serikat
“Untuk mengurangi dampak bencana di masa depan, perencanaan tata ruang Kabupaten/kota yang berada pada potensi bencana tinggi harus di desain ulang berdasarkan analisis ilmiah berbasis kebencanaan,” urainya.
Eko menambahkan, bagaimanapun bencana alam adalah takdir dan nafas dari bumi. Menurutnya, bencana bukan semata – mata aspek teknis tapi juga perilaku dan sikap manusia.
“Acapkali aturan yang telah dibuat justru dilanggar seperti mendirikan bangunan di bibir pantai melewati batas sempadan,” ungkapnya.
Eko juga menggarisbawahi krusialnya sinergi dan implementasi kebijakan yang sistemik, tidak hanya berlangsung secara sporadis.***