Perkampungan Arab Saudi, Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi Covid-19

- 18 Januari 2021, 20:14 WIB
Deni Sopandi, penggagas Perkampungan Arab Saudi.
Deni Sopandi, penggagas Perkampungan Arab Saudi. /Antara

Mereka warga luar daerah, selain membeli aneka makanan juga sambil belajar Bahasa Arab itu.

Baca Juga: Garut: GOR Persiapan Porda Jabar 2022 Disegel Satgas Covid-19, Kenapa?

Percakapan Bahasa Timur Tengah dengan pedagang di Perkampungan Arab begitu mudah dibandingkan belajar di madrasah.

"Kami mengapresiasi para mantan pekerja di Arab Saudi itu membuka usaha warungan dan kafe yang bisa menghasilkan pendapatan ekonomi hingga Rp500 ribu perhari," kata mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lebak.

Sementara itu, Eni (40) seorang pemilik kafe Arab Saudi warga Penyandungan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengatakan, sangat terbantu ekonomi keluarganya. Dengan menjual aneka makanan khas Arab Saudi bisa meraup keuntungan Rp350 ribu perhari.

Baca Juga: Kabar Gembira, Slank Rilis Album ke-24 Berjudul ‘Vaksin’

Produk aneka makanan khas Arab itu dijual mulai Rp15.000 sampai Rp25 ribu perporsi.

Ia membuka usaha ini, kata dia, digagas oleh tokoh masyarakat setempat dengan membentuk komunitas mantan pekerja Arab Saudi dengan menjual aneka makanan khas Arab.

Sebab, di sini sebagian warganya itu pekerja ke Arab Saudi dan mereka percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Arab.

Baca Juga: Pejabat Pusat Kaget Lihat Rumah untuk Korban Longsor Garut. Ini Tanggapan Rudy Gunawan

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah