DESKJABAR- Anggota DPR RI Fraksi Gerinda Fadli Zon terlihat merasa kehilangan atas apa yang terjadi pada Karni Ilyas. Apa yang dialami oleh Karni Ilyas seolah politisi Gerindra ini merasakannya, mengingat dia kerap kali berjumpa dan berdiskusi dengan Karni Ilyas.
Karni Ilyas bersama Indonesia Lawyers Club (ILC) - nya sudah menjadi kenangan mengingat sejak tayang terakhir pada Selasa 15 Desember 2020, ILC tidak akan lagi tayang karena dicutipanjangkan hingga batas waktu yang tidak jelas.
Fadli Zon berharap satu saat akan muncul acara seperti ini dimana ada narasi yang berbeda tetapi kita mencari solusi terbaik. Betapa pun hebatnya diskusi dan perdebatan menurut Fadli Zon tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Baca Juga: Mulai 16 Desember, Film ‘Wonder Woman 1984' Resmi Tayang di Bioskop Indonesia
Karena masyarakat kita masyarakat terbuka yang mendapatkan informasi dari mana mana. Kalau dimasa lalu masyarakat kita dicekoki di satu sisi, sekarang tidak bisa lagi kekuasaan menyetop informasi dan interpretasi kejadian peristiwa, hanya dari perspektif satu arah saja.
Masyarakat akan mencari satu kebenaran dengan jalan masing masing.
Mudah mudahan ke depan ada acara pengganti dan berharap ILC ini bukan mengalami kematian selamanya tapi ini mati suri pingsan karena berbagai alasan bukan kematian untuk selamanya.
Anggota DPR RI Fadli Zon menuding matinya Indonesia Lawyers Club (ILC) akibat dimatikan oleh tangan tangan yang tidak terlihat. Karena menurut Fadli Zon, beberapa kali pengalamannya sebagai narasumber ILC.
Baca Juga: Pemilih Tak Gunakan Masker, Dilarang Mencoblos di Pilkades 2020