Afrika Selatan Izinkan Wisatawan Datang Berkunjung, Tapi Ada Syaratnya

12 November 2020, 10:33 WIB
Pemandangan alam liar di Afrika Selatan /Pixabay/Anja/

DESKJABAR - Afrika Selatan berencana membuka pintu untuk kunjungan wisatawan. Langkah itu merupakan bagian dari upaya memulihkan sektor pariwisata dan perhotelan negara itu yang terdampak pandemi virus corona.

"Kami juga membuka perjalanan internasional dari semua negara dengan tetap tunduk pada protokol kesehatan yang diperlukan dan syarat adanya sertifikat negatif Covid-19," kata Presiden Cyril Ramaphosa yang disiarkan Antara, Kamis, 12 November 2020.

Afrika Selatan merupakan negara yang ekonominya paling maju di benua Afrika, Akan tetapi, meningkatnya kasus positif Covid-19 membuat negara itu sempat melakukan karantina wilayah selama enam bulan.

Baca Juga: Tiga Anggota DPR AS Muslim Ini Berkomentar Soal Covid-19 Sampai Kecam Israel

Tercatat lebih dari 740 ribu kasus Covid-19 dan 20 ribu kematian. Data itu menjadikan Afrika Selatan sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi yang dikonfirmasi di benua Afrika.

"Dengan menggunakan tes cepat dan pemantauan ketat, kami bermaksud membatasi penyebaran infeksi dari kasus impor. Kami berharap langkah-langkah ini akan sangat membantu bisnis di sektor pariwisata dan perhotelan," tuturnya.

Namun, Ramaphosa memperingatkan potensi kebangkitan kembali infeksi, dengan mengatakan jumlah kasus baru di provinsi Eastern Cape 50 persen lebih tinggi daripada minggu sebelumnya. Tingkat infeksi yang lebih tinggi juga terlihat di wilayah Northern Cape dan Western Cape.

Baca Juga: Covid-19 Masih Mengganas di Benua Amerika, WHO: Rata-rata 150.000 Kasus Per Hari

"Kami juga telah melihat di negara-negara lain bagaimana munculnya kembali Covid-19 dapat menghancurkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat," katanya.

Presiden tidak memberikan rincian lebih lanjut, atau tanggal spesifik untuk pembukaan kembali. Seorang juru bicara kepresidenan tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Afrika Selatan sempat membuka perbatasannya untuk wisatawan internasional pada awal Oktober setelah menerapkan larangan selama enam bulan. Namun saat itu, pembatasan tetap diterapkan kepada pengunjung dari negara-negara berisiko tinggi, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Brazil, dan India.

Baca Juga: Anton Charliyan: Tokoh Luar Sunda Jangan Ikut Campur Soal Perubahan Nama Provinsi Jawa Barat

Afrika Selatan sangat bergantung kepada sektor pariwisata. Sebelum pandemi mendera, sektor itu menyumbang hampir sembilan persen dari produk domestik bruto dan mempekerjakan lebih dari empat persen tenaga kerja.

Perekonomian Afrika Selatan sudah berada dalam tahap resesi sebelum pandemi virus corona melanda. Negara itu juga kemudian menerapkan karantina wilayah ketat yang semakin menambah kesengsaraan. Jutaan warga kehilangan pekerjaan atau semakin terdesak ke dalam jurang kemiskinan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler