Sejarah Hantu Kuntilanak, Bukan Asli Indonesia ! Ada Sesuatu dan Tujuan Dibaliknya

2 Agustus 2023, 11:55 WIB
Ada sejarah hantu kuntilanak /Twitter @JulianiMadinah

DESKJABAR – Ada sejarah hantu setan kuntilanak, yang ternyata bukan asli Indonesia ! Ada sesuatu dan tujuan dibaliknya oleh pihak menyebarkan mitos ini. Padahal pada gerenasi masih kini, mitos hantu setan kuntilanak sering dijadikan cerita film atau hiburan mencari hantu tidak kelihatan.

 

Sebagian orang sampai kini percaya, bahwa kuntilanak adalah salah satu hantu asli Nusantara yang kini bernama Indonesia. Kisah hantu setan kuntilanak dianggap sama merupakan asli Indonesia, bersama genderuwo, wewe gombel, dsb, seperti masih berada di Pulau Jawa.

Tetapi benarkah hantu setan kuntilanak itu memang ada ? Apalagi, sampai kini ada sebagian orang kental percaya soal kuntilanak merah dan kuntilanak putih. Mitos sering dimunculkan, kuntilanak adalah hantu wanita meninggal melahirkan namun anak tersebut belum sempat lahir.

Pada banyak film, digambarkan hantu setan kuntilanak menggunakan pakaian warna putih atau merah.  Belum jelas, dari mana para hantu kuntilanak itu membeli kostum mereka, dan apakah mereka punya duit atau tidak.

Baca Juga: Sejarah Setan Kuntilanak Ada juga Versi Eropa, Bukan Hanya Versi Indonesia, Begini Ceritanya

Begini sejarah kuntilanak

Namun ada salah seorang pemerhati sejarah hantu di Indonesia, Juliani Madinah melalui Twitterjoel..????????@JulianiMadinah, diunggah 1 Agustus 2023, menjelaskan sejarah hantu setan kuntilanak.

Disebutkan, ini berawal untuk membendung pengaruh Tauhid yag diajarkan oleh para Wali Sanga, Belanda berusaha keras mencari taktik yg tepat. Maka terpilihlah kata "hantu" untuk menandingi "Tuhan" yg diajarkan oleh para Wali Sanga.

Hingga akhirnya masyarakat Nusantara kala itu terpengaruh lalu muncullah ritual-ritual menyembah hantu/setan seperti membakar kemenyan dg disisipkan mantra-mantra, mencapur adukkan ajaran Wali Sanga dengan hal-hal mistis, dll.

Sejak awal abad 19, Belanda mulai gencar memperkenalkan genre cerita horor dan superanatural ke masyarakat pribumi Indonesia melalui media massa seperti koran dan majalah.

Pada tahun 1904 penulis Belanda yang bernama Conrad Theodor van Deventer menuliskan sebuah artikel dalam majalah  yang menggambarkan tentang hantu-hantu yang dipercayai oleh penduduk pribumi. Artikel tersebut kemudian diterjemahkan ke bahasa melayu dan disebarkan diantara penduduk pribumi.

 

 

Diantara cerita-cerita tersebut terdapat sebuah cerita tentang kuntilanak seorang hantu wanita dengan rambut panjang yg hidup di pohon beringin dan mampu memanggi korban dengan suaranya yg menyeramkan.

 Baca Juga: Di Pontianak, Ada Cerita Setan Kuntilanak Tewas Ditembak Meriam, Kisah Horor 'Bumbu' Sejarah

Buku The Dutch East Indies A Documentary History yg tergabung didalam Dutch Historical Institute in Jakarta tahun 1988 memaparkan catatan tentang bagaimana cerita Kuntilanak disebarkan oleh Belanda pada masa penjajahan.

Belanda menggunakan cerita-cerita horor ini sebagai sarana untuk mengontrol perilaku masyarakat pribumi dengan cara menakut-nakuti mereka agar patuh terhadap aturan-aturan dan nilai-nilai yg dianut oleh penjajah Belanda. “Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Belanda memainkan peran penting dalam  penyebaran cerita kuntilanak di lndonesia,” tulisnya.

Ahli antropologi Dr. Ignatius Haryanto mengatakan bahwa Kuntilanak adalah cerita yg dibuat oleh orang Belanda untuk menakuti orang pribumi di Indonesia. beberapa sumber lain juga mendukung pandangan ini.

Ahli Bahasa dan Budaya Indonesia Prof. Dr. Andries Hans Teeuw menyatakan bahwa Kuntilanak berasal dari kata Belanda "Kinderen Lachen" yg berarti Anak-Anak Tertawa. berdasarkan sejarah pada masa penjajahan Belanda di Indonesia mereka membawa tradisi dan cerita rakyat yg berasal dari negeri mereka sendiri.

 

 

Konon, kuntilanak pada awalnya adalah sosok wanita cantik bernama "Helena" yg berasal dari Belanda. Helena dipercaya meninggal dunia karena dihukum mati atas tuduhan melakukan sihir dan keterlibatannya dalam pemberontakan terhadap penjajah. Setelah meninggal, Helena menjadi hantu yang menakutkan dengan rambut panjang menutupi tubuhnya.

Bukti lain yang menguatkan bahwa kuntilanak berasal dari Belanda adalah adanya kemiripan antara kuntilanak dan sosok hantu Belanda lainnya yg dikenal dengan "Witte Wieven"  yang tampil dg penampilan serupa. Yaitu memakai gaun putih dengan rambut panjang yang menutupi tubuhnya.

Kemudian ada "Frowein With" adalah hantu perempuan yg biasanya muncul dengan rambut panjang dan memakai daster putih. Sosok ini dikenal bisa menjadi baik atau jahat. di Indonesia Frowein With diterjemahkan menjadi "Perawan Frozzen" yang berarti perempuan baik-baik dengan gaun putih.

 Baca Juga: Sukabumi Gempar, Kuntilanak Muncul di Jalan, Truk Bermuatan Kayu Terjun ke Jurang, Sopir Diduga Ngantuk!

Sejarah lokal juga menyebutkan seorang penguasa di Kalimantan pada abad ke 18 Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie sedang mencari Ibu Kota baru untuk kerajaannya. Ketika menyusuri sungai Kapuas dan masuk ke pedalaman dia beristirahat diantara pertemuan dua sungai. lalu ia diganggu oleh makhluk yang disebutnya sebagai "puntianak."

Sultan sangat marah dan bahkan mencoba menembak Puntianak dg meriam meskipun tidak berhasil. lokasi jatuhnya meriam itulah yang sekarang menjadi alun-alun kota Pontianak berasal dari kata Puntianak.

Puntianak sendiri merupakan singkatan dari Perempuan Mati Beranak. makhluk ini diceritakan sudah mengenakan daster orang eropa. padahal pakaian daster atau gaun putih tidak pernah dikenal dalam tradisi berpakaian suku manapun di Indonesia. Pakaian tersebut hanya dikenal di Eropa pada abad 17 dan abad 18. ***

Ini cuitan asli di Twitter : https://twitter.com/JulianiMadinah/status/1686351208611463168

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Twitter @JulianiMadinah

Tags

Terkini

Terpopuler