DESKJABAR - Rabu, Pagi. Kejadian mengerikan semalam sudah kami lupakan pagi itu. Teman-teman bersiap di depan Nesting dan kompor Trangia kami untuk sarapan pagi kami. Bekal energi ke puncak Rengganis, Argopuro dan Puncak Arca.
Sambil menunggu makanan matang, teman kami memanfaatkan pagi itu dengan menyeduh kopi hitam dan duduk di batu yang berada di daerah Sabana Lonceng.
Iseng saya membuka sepatu bermaksud stretching di rerumputan. Tapi apa yang terjadi. Rumput yang saya injak seperti bara api yang panasnya berapa puluh derajat celcius.
Saya berteriak spontan saat menginjak rerumputan pendek di kawasan ini. Biasanya di kawasan-kawasan dingin rumput ditutupi butiran es. Pantesaan!
Baca Juga: KASUS SUBANG Menuai Kritik, Yosef Hidayah Kurang Setuju Statement Ibrahim Tompo
Kami masih punya persediaan Salada air yang kami bawa di sungai Cikasur beberapa hari lalu. Jadilah sarapan pagi kami pagi itu adalah mie goreng sosis campur Salada Air.
Jam 07.00 pagi kami meninggalkan tenda tanpa dijaga (Tidak akan ada yang mau nyuri barang-barang kami di tenda kami karena perlu waktu selama tiga hari jalan dari kaki gunung).
Perjalanan ke puncak Rengganis hanya membawa makanan dan tas kecil saja. Jalur summit attack menuju puncak Rengganis langsung menanjak meski tidak terlalu terjal.
Sepuluh menit mata kita akan dihibur oleh hamparan ladang Cantigi yang banyak kita temukan di kawasan puncak Rengganis.
Di sana juga terdapat beberapa makam yang terletak di sebelah kanan puncak.
Menuju puncak Rengganis dari posisi makam kita akan bergeser ke sebelah kiri, sedikit menanjak melalui batu andensit dan batu karang berwarna putih.
Ke sebelah utara kita bisa menyaksikan gunung-gunung yang ada di Jateng dan Jatim berdiri begitu kokoh.
Dipadu padan awan putih dan langit biru, gunung yang kàmi saksikan dari atas puncak seperti lukisan raksasa yang indah.
Hanya 30 menit berada di puncak kami bergegas turun ke lonceng Sabana lagi.
Baca Juga: Cuy Rapper Underworld M1887 dengan MP5 Champion Boxer Bagus Mana? Kuy Klaim Kode Redeem FF Hari Ini
Bersiap bongkar tenda, membersihkan sampah bekas kami berkegiatan semalam dan bergerak ke Puncak Argopuro serta Puncak Arca.
Jadilah pendaki bijak, dengan tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki dan tidak boleh mengambil apapun selain foto.
Perjalanan Summit Atack ke Argopuro lebih berat daripada ke puncak Rengganis, jalanan dengan kemiringan 70 derajat kadang harus melipir di antara trek batu yang lumayan menguras tenaga.
Berbeda dengan puncak sebelumnya, puncak Argopuro tidak memiliki area yang besar, hanya lahan kecil beberapa meter dengan titik triangulasi berdiri disana untuk spot foto pendaki yang sudah sampai ke puncak Argopuro 3088 Mdpl.
Dari puncak Argopuro pendaki turun lagi menuju puncak Arca melalui bebatuan yang sangat terjal.
Tiga puncak sudah kami sambangi dengan ditandai rasa syukur. Terimakasih yang luar biasa untuk Allah SWT Penguasa seluruh alam semesta yang telah mengantarkan saya bersama tiga sahabat ke Gunung Argopuro 3088. (bersambung). ***