Kisah Nyata Pendakian Mistis, Terjebak di Dimensi Gaib, Diganggu Makhluk Halus Gunung Malabar Bandung

26 Mei 2022, 16:13 WIB
Kisah nyata pendakian mistis, terjebak di alam dimensi gaib, dan diganggu makhluk halus gunung Malabar Bandung /pixabay @mila-del-monte/

DESKJABAR – Banyak kisah nyata tentang pendakian mistis yang terjebak di dimensi alam gaib. Salah satunya para pendaki Gunung Malabar Bandung yang banyak diganggu makhluk halus.

Kisah ini memang terdengar di luar nalar, tapi nyata terjadi pada 6 anak muda yang mendaki dan menerobos semak belukar Gunung Malabar Bandung.

Meskipun kerap mendapat gangguan mistis dari makhluk halus saat menapaki gunung, tapi tidak membuat seorang pendaki sejati untuk berhenti dari hobinya ini.

Dan kisah nyata mistis kali ini, berkisah tentang dunia gaib yang tak sengaja mereka masuki, saat mencoba menaklukkan Gunung Malabar yang ada di Wilayah Bandung.

Kejadian ini memang aneh, karena ini bukan pertama kalinya mereka mendaki gunung tersebut. Bisa dibilang mereka cukup akrab dengan medan pendakian tersebut.

Baca Juga: Cerita Mistis KASUS SUBANG, Sosok Berjubah Tebar Teror di TKP Pembunuhan? Seorang Youtuber Jadi Korban

Namun ternyata, meskipun sudah pernah mendaki sebelumnya tidak menjamin bisa selamat dari kejadian mistis Gunung Malabar.

Kisah dimulai pada Kamis, 20 Juni 2019, malam Jumat, enam pendaki bernama Andhika, Agan, Adul, Irgi, Kipot, dan Amad berniat naik ke puncak Malabar, Bandung.

Mereka memulai perjalanan pukul 6 sore menuju ke kampung terakhir sebelum jalur pendakian, bernama Kampung Cidulang.

Sebelum naik, mereka menitipkan kendaraan di warung terdekat, lalu melaksanakan sholat maghrib di masjid perkampungan tersebut.

Selesai sholat magrib, seorang bapak tua menghampiri mereka dan menanyakan mereka mau ke mana.

Baca Juga: 8 Kisah Misteri Gunung Salak Bogor Ini Tidak Kalah Seram dari Badarawuhi, Nomor 2 Mirip di KKN Desa Penari

Ketika dijawab bahwa mereka ingin naik ke Puncak Malabar, bapak itu kaget. Untuk apa malam jumat naik ke atas gunung.

Keenam pendaki itu pun menjawab dengan santai sambil tertawa ringan, “yah namanya juga anak muda.

Bapak tua itu geleng-geleng melihat kelakuan enam pemuda tadi. Dan ia pun mengingatkan dengan berkata:

“Nya sing ati-ati we Jang Malabar mah sanget keneh” (Yang penting hati-hati ya Dek, Malabar masih angker)

Dengan menjawab seadanya, mereka pun pamit kepada bapak tersebut dan tidak terlalu mengindahkan peringatan tersebut.

Teror Awal

Sekira pukul setengah 7 malam, mereka memulai perjalanan dengan berdoa agar selamat hingga ke puncak.

Dan pendakian penuh teror mistis dari dimensi gaib di Gunung Malabar - Bandung pun dimulai.

Awal pendakian, mereka terus digonggongi seekor anjing hitam yang entah milik siapa. Tapi anjing hitam tersebut berhasil mereka usir.

Memasuki area perkebunan Malabar, mereka mendengar suara nyaring seperti besi yang di pukul berulang-ulang.

Berkali-kali mereka mencari sumber suaranya tapi tidak menemukan apapun.

Tak berselang lama, terdengar suara motor yang menyala, suaranya terdengar statis seperti sedang dipanaskan.

Ini sangat aneh, karena mereka berada di perkebunan Malabar yang sudah cukup jauh dari pemukiman warga. Kenapa ada suara motor seperti itu?

Tapi mereka tetap berjalan, dan tibalah di pos satu. Hanya sebentar mereka istirahat di sana, kemudian enam pendaki ini pun melanjutkan perjalanan.

Lepas dari pos satu itu, mereka mulai tersesat. Jalan setapak mulai bercabang-cabang seiring hutan yang semakin lebat dan rapat.

Sesekali mereka menemui akar pohon yang rapat melingkar mempersempit jalan.

Tumbuhan tersebut membentuk terowongan yang membuat mereka harus membungkuk bahkan merangkak untuk melewatinya.

Ini sangat aneh, padahal tiga orang dari mereka sudah sering naik ke Puncak Malabar. Tapi perjalanan malam itu terasa beda.

Mereka merasa tidak mengenali jalan setapak malam itu dan sepertinya itu bukan Gunung Malabar Bandung yang biasa mereka daki.

Dengan penuh keraguan mereka terus berjalan. Mereka mulai tersesat di Gunung Malabar dengan vegetasinya yang lebat dan rapat.

Biasanya, estimasi pendakian Gunung Malabar paling lama empat jam sampai puncak. Tapi hingga jam 11 malam, mereka masih berjalan tak tentu arah.

Empat jam sudah mereka berjalan dengan penuh ketidakpastian, jangankan puncak, pos 4 saja belum mereka temui.

Karena lelah mereka pun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Saat beristirahat dekat sebuah batu besar, tiba-tiba tercium bau belerang dan telur yang sudah busuk.

Semua menyadari aroma tersebut, tapi tidak tahu dari mana asalnya. Dan mulai dari situ, perjalanan jauh lebih mencekam dari sebelumnya.

Dalam suasana penuh ketakutan, tiba-tiba mereka berenam mendengar suara seorang laki-laki tua berkata

"Menta Udud Euy.." (Minta Rokok, dong)

Bulu kuduk mereka langsung merinding. Mereka bertatapan satu sama lain. Hanya ada suara, sosoknya tidak ada. Mereka memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.

Jam menunjukkan pukul 12 dini hari. Mereka semakin panik karena pos empat tak kunjung terlihat juga. Dan mereka hanya berputar saja di area itu.

Ya, meskipun mereka terus berjalan, tapi seolah-olah mereka seperti kembali lagi ke tempat tersebut dan tidak kemana-mana.

Mereka juga mendengar suara teriakan perempuan melengking sangat kuat berulang-ulang.

Dan itu sangat aneh, karena mereka berada di dalam hutan lebat, yang sangat jauh dari pemukiman warga.

Jadi bisa dipastikan itu bukanlah suara wanita biasa tapi makhluk halus penunggu hutan tersebut.

Di tengah rasa panik mereka memutuskan untuk duduk bersama dan berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT.

Setelah berdoa, mereka berjalan lagi. Tak disangka, setelah 15 menit berjalan mereka menemukan Pos empat.

Mereka pun menarik nafas lega, mereka pikir semua teror mistis tersebut sudah berakhir, tapi nyatanya tidak.

Di pos empat justru teror mistis semakin kencang. Sepertinya itu adalah pusat dari energi gaib Gunung Malabar berkumpul.

Sosok-sosok mulai menampakkan diri. Ada yang berbentuk kakek-kakek, ada perempuan berbaju putih, dan sosok-sosok lain yang mengelilingi mereka saat beristirahat di pos empat tersebut.

Salah satu yang paling menyeramkan adalah sosok perempuan berwajah rusak yang ikut duduk di dekat salah satu pendaki dan menatapnya.

Mereka tidak mau istirahat di pos empat yang penuh teror mistis makhluk halus tersebut. Perjalanan menuju puncak pun mereka lanjutkan.

Mereka sampai puncak pukul 02.30 WIB. Sungguh perjalanan paling panjang dan mencekam bagi mereka dalam mendaki Gunung Malabar Bandung ini.

Mereka istirahat di sana hingga pagi datang. Jumat pukul 8.45 WIB pagi mereka memutuskan turun.

Baca Juga: KISAH NYATA di Gunung Cikuray, Garut, Tentara Berlarian Takut Melihat Penampakan Jin

Tapi anehnya jalan pulang berbeda dengan jalan semalam mereka daki. Lebih mudah dan cepat.

Sekira pukul 10.00 WIB mereka sudah bertemu dengan warga lokal. Ajaib kan, hanya butuh waktu 1 jam 15 menit, mereka sudah bertemu dengan warga setempat.

Beberapa jam kemudian, mereka pun tiba warung tempat mereka menitipkan motor.

Karena takut telat sholat jumat, mereka pun segera berkemas. Bapak pemilik warung bingung, kenapa mereka mau sholat jumat.

“Naha Barade Jumaahan? Pan Ieu Mah Dinten Minggon Kasep. 3 Dinten 3 Wengi Kan Aranjeun Di Luhur Teh?”

(Kenapa mau jumatan? Kan sekarang mah hari minggu. Kan 3 hari 3 malam kalian di atas?”)

Mereka kaget dan segera melihat jam di handphone masing-masing. Ternyata benar, sekarang hari minggu. Berarti mereka pergi tiga hari tiga malam.

Padahal mereka merasa hanya mendaki Gunung Malabar semalam saja dan penuh perjuangan. Apakah mereka terjebak di dimensi alam gaib?

Namun yang harus disyukuri, mereka masih selamat dari teror mistis pendakian Gunung Malabar Bandung tersebut.

Saat mereka memutuskan berdoa malam itu, maka pertolongan Allah SWT pun datang pada mereka.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Facebook apriandhika

Tags

Terkini

Terpopuler