Arti dan Makna Asmaul Husna Artinya Nama Baik Allah SWT Al-Karim dan Al-Mu’min

21 Mei 2022, 15:35 WIB
Arti dan makna Asmaul Husna artinya nama baik Allah diantaranya yaitu Al-Karim dan Al-Mu’min perlu diamalkan /Pixabay/aishaabdelhamid /

DESKJABAR - Asmaul Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang berarti nama-nama, dan Husna yang berarti baik atau indah.

Jadi, Asmaul Husna bisa diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah.

Prof Dr KH Muhammad Quraish Shihab Lc MA mengutarakan, Asmaul Husna adalah nama-nama yang amat sempurna, tidak tercemar oleh kekurangan sedikitpun.

Diketahui, kata Asmaul Husna dinukil dari ayat Al-Quran Surah Taha: 8.

Selanjutnya, jika seseorang akan berdoa, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna.

Berdoa dengan menyebut Asmaul Husna tersebut masih terekam dalam Al-Quran, artinya:

“Allah SWT memiliki Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan nama-nama-Nya yang baik itu,”Al-Quran Surah Al-A'raf:180.

Baca Juga: Paham Makna 99 Asmaul Husna Artinya Nama Baik Allah SWT, Inilah Adab dalam Berdoa

Lalu, dalam ayat lain dijelaskan bahwa Asmaul Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya.

Maka berdoa dengan menyebut Asmaul Husna sangat dianjurkan menurut ayat tersebut.

Sementara hadits Nabi yang berisi paparan mengenai Asmaul Husna di antaranya adalah hadis Imam Bukhari, hadits tersebut adalah yang artinya:

“Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya,

maka ia akan masuk surga”.

Berdasarkan hadis di atas, menghafalkan Asmaul Husna akan mengantarkan orang yang melakukannya masuk ke dalam surga Allah SWT.

Lalu, Apakah hanya dengan menghafalkannya saja seseorang akan dengan mudah masuk ke dalam surga?

Jawabnya, tentu saja tidak, bahwa menghafalkan Asmaul Husna harus juga diiringi dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus mendzikirkannya, mengamalkannya maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna tersebut.

Baca Juga: Dzikir Pembuka Rezeki Asmaul Husna yang Dahsyat, Dibukakan Gudang Rezeki Allah, Hajat Terkabul

Memahami makna Asmaul Husna:Al-Karim dan Al-Mu’min

Mari pelajari dan pahami arti dan makna Asmaul Husna, yaitu Al-Karim dan Al-Mu’min tersebut!

· Al-Karim

Dikutip DeskJabar.com dari https://pintar.jatengprov.go.id/ disebutkan, ‘Al-Karim’ mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah.

Mahamulia itu artinya, Allah SWT adalah dzat yang kemuliaannya tidak bergantung kepada sesuatu.

Baik manusia memuliakannya atau tidak Allah SWT tetap Maha Mulia.

Sedangkan secara istilah, Al-Karim diartikan bahwa Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya.

Al-Karim juga bisa dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak.

Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya dalam Surah Al-Infitar:6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ

Arab-Latin: Yā ayyuhal-insānu mā gharraka birabbikal-karīm

Artinya, hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.

Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah senantiasa memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya.

Maka manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah jika miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal.

Lantas, manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah memiliki sifat dermawan sebab Allah tidak menyukai kesombongan.

Dari itu bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah, keduanya harus bersyukur kepada-Nya.

Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah memaafkan dosa seseorang yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah,kemudian hamba itu mau bertaubat.

Bagi seseorang yang berdosa, Allah adalah Yang Maha Pengampun. Allah akan mengampuni seberapapun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.

Imam Al-Ghazali menjelaskan, ‘al-karim’ adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan.

Baca Juga: Dahsyatnya Dzikir ASMAUL HUSNA, Dibuka Gudangnya Rezeki Allah, Akan Kaya Raya, Kata Habib Novel Alaydrus

· Al-Mu’min

Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman.

Al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya,terutama kepada manusia.

Jadi, hati manusia menjadi tenang.

Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan.

Kalau bukan karena Allah Yang memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas.

Perhatikan firman Allah dalam berikut!

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

Arab-Latin: Allażīna āmanụ wa lam yalbisū īmānahum biẓulmin ulā`ika lahumul-amnu wahum muhtadụn.

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk,”Al-Quran Surah Al-An’am:82.

Ketika seseorang akan berdoa kepada Allah dengan nama-Nya Al-Mu’min, berarti orang tersebut memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa.

Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman.

Dalam nama Al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa.

Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan dan ada bantuan. Berdoa dengan nama Al-Mu’min di samping menumbuhkan dan memperkuat keyakinan dan keimanan kita.

Bahwa keamanan dan rasa aman yang dirasakan manusia sebagai

makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah.

Al-Mu’min juga terkandung pengertian bahwa sebagai hamba yang beriman, seorang mukmin dituntut mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman terhadap lingkungannya.

Mengamalkan Al-Mu’min, artinya bahwa seorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya.

Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah menjawab, ‘Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya,”H.R. Bukhari dan Muslim.

Dari ulasan di atas sudah seharusnya sebagai seorang muslim harus menaruh perhatian dalam mengamalkan Asmaul Husna diantaranya Al-Karim dan Al-Mu’min.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler