AMALAN PUASA SYAWAL 6 HARI SETELAH MELAKSANAKAN SHAUM RAMADHAN Pahalanya Sama Seperti Ini, Kata Amin Muchtar

4 Mei 2022, 21:31 WIB
Ustadz Amin Muchtar, puasa Syawal 6 hari setelah shaum Ramadhan pahalanya seperti ini. /Tangkapan layar YouTube sigabah.com/

DESKJABAR – 6 hari di bulan Syawal Rasulullah SAW mensyariatkan shaum sunnah yang dikenal dengan sebutan puasa Syawal.

Syariat puasa Syawal sudah sering diperbincangkan oleh kaum muslimin terutama di awal-awal bulan Syawal.

Tidak sedikit kaum muslimin yang ingin melaksanakan puasa Syawal, namun banyak juga di antaranya yang masih bingung dengan kedudukan hukum dari puasa sunnah tersebut.

Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Syawal, Harus Berturut-turut 6 Hari atau Boleh Berselang?

Mereka mengkhawatirkan jika puasa Syawal adalah puasa yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga puasa yang dijalankan akan sia-sia bahkan bisa tergolong perbuatan bid'ah.

Melalui hal tersebut maka sekiranya dipandang penting untuk mencari tahu kebenaran dalil-dalil dari puasa Syawal tersebut.

Dilansir DeskJabar.com dari sigabah.com yang tayang pada 22 Juli 2015 dengan judul ‘SYARIAT SEPUTAR SHAUM SYAWAL’.

Dalam tulisannya, ustadz Amin Muchtar menyampaikan bahwa mengenai puasa Syawal banyak hadits yang menyampaikan yang mana hadits-hadits tersebut bersumber dari 8 orang sahabat nabi SAW.

Adapun ke delapan sahabat yang dimaksud adalah Abu Ayub al-Anshari, Jabir, Abu Hurairah, Tsauban, Ibnu Abbas, Aisyah, al-Bara bin Azib dan Ibnu Umar.

Baca Juga: PUASA SYAWAL Berapa Hari, Berikut Niat Puasa Syawal dan Kapan Puasa Syawal 2022 Dimulai

Ustadz Amin menjelaskan jika hadits puasa Syawal yang banyak tercatat dalam kitab-kitab hadits adalah yang bersumber dari sahabat Abu Ayub al-Anshari. Salah satunya yang terdapat pada kitab hadits Shahih Muslim.

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

“Siapa yang puasa Ramadhan lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itulah puasa selama satu tahun,” HR. Muslim.

Hadits di atas merupakan salah satu hadits yang dipaparkan oleh ustadz Amin Muchtar dalam tulisannya yang mana kedudukan hadits tersebut adalah shahih berdasarkan kriteria keshahihan Imam Muslim.

Masih terdapat banyak hadits puasa Syawal yang bersumber dari sahabat lain seperti yang disebutkan di atas.

Dengan demikian jelaslah jika puasa Syawal merupakan ibadah yang disyariatkan dan bersumber dari hadits shahih.

Baca Juga: Bolehkah Menggabung Puasa Syawal dengan Puasa Qadha Ramadhan? Berikut Niat dan Cara Mengerjakannya

Kapan dan bagaimana puasa Syawal dilaksanakan?

“Interval waktu pelaksanaan shaum 6 hari di bulan Syawal dimulai dari tanggal 2 hingga hari terakhir, karena pada tanggal 1 Syawal diharamkan shaum,” kata ustadz Amin Muchtar.

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صيام يومين يوم الفطر ويوم النحر

Dari Abu Hurairah, dia berkata: "Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari: pada hari Idul Fitri dan Idul Adha,” HR. Ahmad.

Sedangkan untuk teknik pelaksanaannya, ustadz Amin Muchtar menjelaskan jika teknisnya bisa dilakukan dengan cara berturut-turut atau bersambung tanpa diputus, namun dapat pula dilaksanakan dengan cara cicilan (terpisah).

Ustadz Amin Muchtar menjelaskan jika hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW tidak membatasi teknis pelaksanaannya dan hanya mengatakan 6 hari di bulan Syawal.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: sigabah.com Aplikasi HaditsSoft

Tags

Terkini

Terpopuler