Ceramah Atau Kultum Ramadhan, Ciri Sholat Kita Diterima Allah SWT, Oleh Ustadz Adi Hidayat

6 April 2022, 15:47 WIB
Ceramah atau kultum Ramadhan tema: ciri sholat diterima Allah SWT oleh Ustadz Adi Hidayat /Pexels @Khedar Bhave/

DESKJABAR – Simaklah ceramah atau kultum Ramadhan dengan teman ciri sholat kita diterima Allah SWT yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat.

Ceramah atau kultum Ramadhan merupakan khazanah ilmu yang akan memperkaya pengetahuan agama yang diridhoi Allah SWT.

Dengan banyak menyimak ceramah atau kultum Ramadhan, maka ruh semakin berupaya untuk mendekat pada Ilahi Rabb.

Dan Allah SWT ridho kepada orang-orang yang menuntut ilmu yang disampaikan melalui ceramah ataupun kultum Ramadhan.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Mandi Keramas Saat Sedang Berpuasa? Begini Pendapat dr Zakir Naik

Bahkan sebuah majelis ilmu agama disebut sebagai taman –taman surga di dunia.

Oleh karena itu, jika ada yang membagi ilmu mengenai ilmu agama melalui ceramah ataupun kultum Ramadhan, jangan lewatkan.

Ceramah atau kultum Ramadhan kali ini akan membahas tentang ciri sholat kita diterima Allah SWT seperti yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat.

Mengutip dari Youtube Belajar Agama, “Ustadz Adi Hidayat” 22 November 2019, berikut penjelasannya.

Sholat adalah ibadah pertama yang akan ditanyakan dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Baca Juga: JADWAL Futsal AFF 2022, Indonesia vs Kamboja, Hari Ini Jam 15.00 WIB, Partai Hidup Mati Timnas

Oleh karena itu, kerjakan dan dirikan ibadah ini dengan khusyuk agar diterima Ilahi Rabb.

Berikut adalah 5 ciri orang yang sholatnya diterima Allah SWT, menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat:

  1. Selalu ingat Allah SWT

Ciri pertama adalah dia akan selalu teringat pada Sang Khalik.

Dengan begitu, dirinya akan terhindar dari segala perbuatan maksiat karena merasa ada Sang Khalik yang selalu bersamanya.

“Jadi kalau orang setelah sholat dia masih berbuat maksiat misalnya saat kerja dia tanda tangan sesuatu yang dia ketahui salah, atau yang lainnya, maka sholat dia harus dipertanyakan,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Perintah mendirikan ibadah ini terdapat dalam Al Qur’an Surat Al Isra ayat 78, yang artinya:

“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat).”

  1. Terhindar dari perbuatan keji

Ciri berikutnya adalah, ia tercegah dari perbuatan keji.

Perbuatan keji ini adalah yang berasal dari syahwat. Dan orang-orang yang terjebak dengan nafsu syahwat mereka, tidak disukai Allah SWT.

Contoh perbuatan keji: menonton film dewasa yang menimbulkan syahwat, LGBT, melakukan zina dengan yang bukan mahram, dan sebagainya.

Perbuatan keji lainnya yakni suka membicarakan keburukan orang lain atau ghibah atau berkata kasar.

“Jadi hati-hati kalau anda sholat tapi masih suka berbicara dengan kata-kata yang kotor, tontonan-tontonan erotis, suka lihat gambar-gambar yang tidak jelas, gosip yang tidak jelas, itu fahsya (keji) namanya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

  1. Terhindar dari perbuatan munkar

Yang berikutnya adalah tercegah dari perbuatan munkar yang berasal dari perut.

Artinya, perbuatan ini berkaitan dengan rasa rakus atau keinginan menguasai sesuatu lebih banyak lagi.

“Jadi, orang yang sholatnya diterima Allah tidak mungkin dia korupsi atau menipu. Karena dia terjaga dari perbuatan-perbuatan seperti itu,” ucap Ustadz Adi Hidayat lagi.

  1. Mudah mengeluarkan zakat dan sedekah

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ciri berikutnya adalah orang tersebut mudah mengeluarkan zakat, infaq, atau sedekah untuk orang-orang yang membutuhkan.

“Karena orang yang sholat dengan sungguh-sungguh tahu bahwa ada hak orang lain yang Allah titipkan lewat harta miliknya itu,” ucapnya.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah”. (HR Al-Baihaqi).

Kemudian di hadits qudsi Allah SWT berfirman:

“Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)

  1. Memiliki sifat yang lebih baik dari sifat sebelumnya

Ciri terakhir menurut Ustadz Adi Hidayat adalah,memiliki akhlak yang lebih baik dari hari ke hari.

“Marah hilang, sabar muncul.  Sombong hilang, tawaddu muncul. Jadi melekat dalam diri hingga mabrur artinya, merubah perilaku dari yang buruk menjadi baik,” kata Ustadz Adi Hidayat lagi.

Jadi, kalau masih ada orang yang rajin sholat tapi suka marah-marah, riya, sombong, atau mengejek orang seenaknya, maka perlu dipertanyakan ibadahnya itu.

Menurut  Ustadz Adi Hidayat, jika ada satu saja dari 5 ciri di atas, maka bisa tenang.

Tapi waspadalah jika tidak memiliki sama sekali ciri-ciri tersebut. Berarti harus memperbaiki ibadah sholatnya.

“Tapi kalau ada kelima-limanya. Harus bersyukur, insya Allah itu berarti sholat diterima 100 persen oleh Allah SWT,” ujar Ustadz Adi Hidayat .

Itulah ceramah atau kultum Ramadhan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kita memperbaiki seluruh ibadah agar diterima Allah SWT.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Youtube Belajar Agama

Tags

Terkini

Terpopuler