Besok 1 RAMADHAN 2022, Ustadz Adi Hidayat: Baca Doa Ini Agar Puasa Penuh Iman, Sehat, Selamat

2 April 2022, 03:05 WIB
Ustadz Adi Hidayat- baca doa pendek awal puasa. /YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Besok, Minggu 3 Maret 2022, sebagian besar umat Islam memulai puasa Ramadhan. Hendaknya sebelum memasuki bulan suci itu, membaca doa awal Ramadhan.

Ustadz Adi Hidayat menyarankan umat Islam untuk membaca doa pendek ini agar saat menjalani puasa Ramadhan, kita diberikan oleh Allah SWT, kekuatan, keimanan yang kuat.

Selain itu dengan membaca doa awal Ramadhan ini, diharapkan kita diberikan kesehatan, keselamatan, juga kekuatan Islam.

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan hal tersebut dalam kanal Youtube Adi Hidayat Official tanggal 22 Maret 2022 berjudul "Tiga Amalan Pokok Ramadhan" dan di instagram dengan nama akun yang sama pada 30 Maret 2022.

Baca Juga: Pemerintah Tentukan Awal Ramadhan Minggu 3 Maret 2022, Muhammadiyah Besok Puasa, Inilah Doa Awal Ramadhan

Doa awal Ramadhan tersebut berbunyi:

"اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ"

Artinya : “Ya Allah, mohon hadirkan awal Ramadan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam. Lakukan ini karena Tuhanku, dan Tuhanmu juga.”

Dalam YouTubenya berjudul "Sahnya Puasa Ramadhan Tergantung Syarat Berikut !! - Ustadz Adi Hidayat", yang dirilis satu bulan lalu, ia menyebutkan 3 ketentuan pokok yang menyulam syarat puasa itu wajib dan benar.

Pertama, katanya, syarat wajib puasa.

"Syarat wajib adalah aneka ketentuan yang seorang muslim dikenai kewajiban ibadah shaum. Jika tidak terpenuhi ketentuan ini maka belum berlaku kewajiban puasa untuk dirinya," kata Ustadz Adi Hidayat.

1. Syarat pertama itu adalah al bulugh atau baligh.

Artinya, pada usia baligh batas yang menjadikan seorang muslim dapat ujian yang dikenal dengan takdir, berlaku hisab, berlaku timbangan (amal) karena ada kematangan nalar dalam dirinya. Tandanya, jika perempuan tiba masa haidnya, atau laki-laki mimpi basah.

2. Syarat kedua adalah qudrah, adanya kemampuan. Jika seorang telah sampai usia baligh dipastikan harus ada kemampuan menunaikan ibadah puasa.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH Ramadhan 2022 Tiba, Syekh Ali Jaber: Ramadhan Mampu Hanguskan Segala Dosa Kita, Inilah Doanya

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ini merupakan bentuk kasih Allah sekaligus menunjukkan kemudahan syariat Islam.

"Islam datang bukan bawa beban, tapi memberikan pendampingan yang membawa manusia pada posisi terhormat bermaslahat, dan membuka pintu gerbang kesuksesan. Karena itulah pintu syarat pun datang memberi bimbingan sesuai kadar kemampuan hamba," ujarnya.

Artinya, ada kemudahan di sini. Kalaupun baligh dan mampu, namun misalnya secara medis dipastikan ada kesulitaan karena sakit tertentu yang diduga parah jika puasa, maka Al Qur'an memberikan solusi mengganti ibadah di waktu lain.

Jadi kewajiban pun gugur sementara waktu. Pada 11 bulan berikutnya ada waktu untuk pemulihan dirinya juga.

Kemudahan lainnya, jika waktu tak stabil, misalnya perjalanan ke luar negeri yang berbeda waktu, diperbolehkan berbuka.

Dalam qudrah ada satu lagi yang spesifik, kalau seseorang tak mampu sama sekali, misalnya orang koma. Boleh fidyah, memberi makan seorang miskin.

"Bisa lebih dari seorang, sesuai kemampuan saja, itu untuk memperlihatkan kesungguhan," katanya lagi.

Baca Juga: SEPERTI DI INDONESIA, Sidang Isbat di Malaysia juga Memutuskan 1 Ramadhan Dimulai Minggu, 3 April 2022

Kedua, Selain syarat wajib ada syarat sah menunaikan shaum.

1. Dianggap benar secara syariat, maka sah. Jika tidak mengikuti rangkaian aturan, itu tidak sah.

2. Telah tiba masuknya waktu shiam/ puasa, rentang fajar hingga maghrib.

3. Niat ini yang menjadikan satu perbuatan dinilai sebagai ibadah.

"Seseorang terlihat puasa tapi hanya untuk latah misalnya, sholat untuk riya, puasa jadi bermasalah. Niat itu penting menjadikan ibadah punya nilai di mata Allah," katanya.

Niat juga membedakan satu ibadah dengan ibadah lainnya.

Agama, kata Ustadz Adi Hidayat, begitu detail, kadang perilaku seseorang tak sama dengan hatinya. Sehingga saking detailnya, harus dipastikan terhubung antara hati, fisik, dan pikiran juga perilaku.

"Yang penting digarisbawahi, jangan sampai tidak berniat. Niat boleh dalam hati atau dilafadzkan," jelasnya.

Ketiga gabungan syarat wajib dan sah secara bersamaan. Ibadah itu wajib ditunaikan dan benar ditunaikan.

Wajib dan sah bergantung pada:

1. Sehat akal. Jika dia tidak sadar pena untuk menulis di buku amalan diangkat, hingga dia sadar kembali.

2. Tidak dalam keadaan masih haid dan nifas. Jika masih tidak wajib dan tidak sah puasa. Harus qadha di lain hari. ***

 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler