SULTAN dan CRAZY RICH Wajib Tahu, Ini Pesan Ustadz Adi Hidayat agar Terhindar dari Neraka

7 Maret 2022, 04:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan pesan kepada mereka yang berjuluk sultan dan Crazy Rich agar terhindar dari ancaman neraka. /YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Banyak orang mencari kenyamanan dalam berkeluarga, mendapatkan pasangan yang terbaik, punya keturunan yang sehat, cerdas, dan menyenangkan bagi keluarga.

Demikian pula, banyak orang mencari benda berharga, baik dari emas maupun perak, uang yang melimpah, kendaraan yang mewah, memiliki perkebunan, peternakan, dsb.

"Kata Allah SWT, semua itu adalah kenikmatan, kesenangan dunia," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: 2 Surat Pendek Ini, Menurut Zaidul Akbar, Peringatkan Manusia Adanya Kejahatan dari Mahluk dan Setan

Baca Juga: DOSA BESAR Melalaikan Sholat Terampuni, Ustadz Adi Hidayat Ungkapkan Cara Taubat Yang Bikin Hati Lapang

Ustadz Adi Hidayat menyatakan hal itu dalam kanal YouTube Adi Hidayat Official bertajuk 'Pesan UAH untuk para sultan dan crazy rich,' yang tayang, Minggu, 6 Maret 2022 siang. 

Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa Allah SWT memberikan satu arahan, petunjuk, yang bisa mempermudah kita untuk kembali kepada Allah dengan kemewahan, kemuliaan, kebahagiaan, dan segala capaian yang lebih unggul dibandingkan dengan yang pernah diraih dalam kehidupan dunia.

"Alhamdulillah kalau ada orang yang mendapatkan harta cukup banyak sehingga mendapatkan peluang-peluang untuk beramal soleh lewat harta itu. Itu yang terbaik," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa pada zaman Nabi, banyak yang kaya atau dijuluki 'Crazy Rich' atau sultan karena sangat kaya.

Mereka tidak meninggalkan dunia, tetapi banyak pula yang menjadikan kekayaannya untuk mencari kemuliaan akhirat. 

"Dunianya mereka dapat fasilitas, kebaikan, kemewahan. Tapi kemewahannya punya nilai, arah, esensi untuk meraih kemuliaan Allah SWT," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Di sisi lain, ada pula yang punya kedudukan tinggi luar biasa dengan kekuasaan yang membentang luas.

Baca Juga: 1 Doa Pendek dari Nabi SAW Agar Terlepas dari Belitan Utang, Saran Ustadz Adi Hidayat, Amalkan Secara Rutin

Mereka pun menjadikan kedudukannya sebagai fasilitas untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan kemakmuran, yang ditujukan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Oleh karena itu, kata Adi Hidayat melanjutkan, kita sering kali berdoa seperti yang ada di Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 264:

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Wa min-hum may yaqụlu rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār

Artinya: "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka'."

Menurut Ustadz Adi Hidayat, di antara manusia itu, ada yang selalu memohon kepada Allah untuk mendapatkan kemuliaan dan kebaikan dunia.

Mereka mendapatkan dunia, tetapi untuk hal-hal yang baik, menyejahterakan, memakmurkan, menghadirkan maslahat, sekaligus meningkatkan ibadah.

Semua itu melahirkan bekal-bekal terbaik untuk pulang. Akhiratnya melimpah, surganya indah, dan terhindar dari ancaman neraka.

Baca Juga: Dahsyatnya Doa Pendek Nabi Zakaria Untuk Mendapat Anak yang Baik, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

"Bila Anda kaya, kekayaan itu bermanfaat, melahirkan maslahat, dan menjadikan Anda terhormat di hadapan Allah SWT," kata Ustadz Adi Hidayat berpesan.

Bila Anda punya kedudukan, kata Adi Hidayat melanjutkan, kedudukan itu melahirkan kebijakan-kebijakan yang memakmurkan, yang menaikkan martabat, juga bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

Kalau Anda punya ilmu, ilmu itu untuk melahirkan berbagai hal yang bermanfaat, mencerahkan kehidupan manusia, melahirkan segala hal yang berkemajuan, dan juga diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT.

"Dunia dapat, akhirat juga bisa diraih," ujar Ustadz Adi Hidayat menjelaskan.

Yang berbahaya, kata Adi Hidayat melanjutkan, jika semua capaian dunia yang didapat itu ternyata tidak sebangun dengan dasar-dasar amalan akhirat. Ternyata bahkan menjauhkan seseorang dari bekal-bekal terbaik untuk pulang kepada Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan tentang orang-orang mendapat pencapaian di dunia, kemudian ingkar, menjauh dari ayat-ayat Allah, bahkan ada yang anti dengan ayat-ayat Allah.

Baca Juga: 2 Doa Pendek dari Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria agar Anak Soleh Solehah, Ustadz Abdul Somad Menyarankan

Ia mengungkapkan bahwa di masa lalu pernah ada orang seperti itu yang diberikan ancaman oleh Allah SWT tetap saja bertahan dengan sikapnya itu.

"Akhirnya murka Allah pun tiba. Di dunia dia sengsara dan di akhirat dia merana," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Maka turunlah Al Qur'an surat Al-An'am ayat 43-45:

فَلَوْلَآ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا۟ وَلَٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Falau lā iż jā`ahum ba`sunā taḍarra'ụ wa lāking qasat qulụbuhum wa zayyana lahumusy-syaiṭānu mā kānụ ya'malụn

Artinya: "Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan."

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

Fa lammā nasụ mā żukkirụ bihī fataḥnā 'alaihim abwāba kulli syaī`n, ḥattā iżā fariḥụ bimā ụtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisụn

Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."

فَقُطِعَ دَابِرُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ ۚ وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Fa quṭi'a dābirul-qaumillażīna ẓalamụ, wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

Artinya: "Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam."

Baca Juga: SAAT ADZAN BERKUMANDANG dan Selepas Adzan, Baca 2 Doa Pendek Ini, Syekh Ali Jaber: Dosa Lalu Diampuni

Ustadz Adi Hidayat lalu merujuk ke tafsir karya Al Imam Ibnu Katsir yang menyampaikan tafsir yang indah.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tatkala ada orang-orang yang sudah merasakan punya banyak kekayaan, harta benda, dsb. Namun saat yang sama, dia berpaling dari Allah.

Dia mulai meninggalkan sholat, mengaji, bahkan sudah mulai anti, tidak senang mendengar azan, ayat-ayat Al Qur'an, dsb.

Maka, Allah ingatkan kepada mereka. Bisa jadi semua pencapaian di dunia hilang seketika. Untuk menyadarkan bahwa itu semua dari Allah.

"Ingat nggak dulu cara memperolehnya. Ingat nggak dulu saat bekerja keras, berdoa. Ketika diberikan, kok doa yang pernah dilakukan dulu tidak mampu mendekatkan dirimu kepada Sang Pemberi itu," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ia menyatakan, jika orang tidak ingat kepada Allah SWT maka akan diingatkan lagi, diingatkan lagi, sampai puncak terakhir untuk mengingatkan itu adalah diambil secara langsung pencapaian di dunianya.

"Mungkin nanti ada yang bertahap. Tiba-tiba perusahaan ini misalnya mengalami kegagalan. Yang ini chaos, yang ini hilang. Sampai hilang semuanya untuk membangun kesadaran, mau kembali nggak?" kata Ustadz Adi Hidayat.

Jika orang tersebut tidak sadar juga, kata Adi Hidayat, maka harta itu akan dijadikan pemberat hisabnya di akhirat nanti saat kembali kepada Allah SWT.

Baca Juga: SAAT ADZAN BERKUMANDANG dan Selepas Adzan, Baca 2 Doa Pendek Ini, Syekh Ali Jaber: Dosa Lalu Diampuni

Saat itulah, dia mulai putus ada dengan keadaan, tertunduk malu, lesu, dan pada saat itu tidak ada lagi cara untuk mempercepat dia dan memperbaiki apa yang telah dia lakukan.

"Teman-teman tidak dilarang untuk kaya. Bahkan di-support kaya sekaya-kayanya. Tidak dilarang untuk punya kedudukan bahkan di-support setinggi-tingginya. Tidak dilarang punya keilmuan, bahkan di-support sepintar-pintarnya, sejenius-jeniusnya," tuturnya.

Akan tetapi, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar menjadikan semua itu sebagai bekal yang mengantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan kemuliaan akhirat.

Ia menyebutkan, sudah banyak orang pintar, orang kaya, dan orang kuat di masa lalu. Tapi ketika mereka tak mampu mengkreasikan itu menjadi kesejahteraan dan kemakmuran dunia dan kemuliaan akhirat, maka semua sia-sia.

Semuanya hanya menjadi kisah yang diviralkan untuk diantisipasi agar tidak terjadi lagi yang seperti yang demikian. Itulah Firaun, Qarun, Haman, yang sampai sekarang kita kenal sebagai orang-orang bermasalah.

"Bahkan sampai sekarang tidak ada orang yang mau disebut Firaun, Qarun, Haman, dan turunan-turunan yang lainnya," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Bekerja di Gedung yang Tidak Ada Lantai 4 dan 13? Ustadz Khalid Basalamah Memberi Pencerahan

Ustadz Adi Hidayat pun berpesan kepada mereka yang berjuluk sultan dan "Crazy Rich" bahwa viral di dunia itu bagus. Akan tetapi, viral di akhirat lebih utama. 

Ustadz Adi Hidayat pun mengajak umat Islam untuk menjadikan segala kemewahan dunia yang telah Allah SWT titipkan untuk membangun kebahagiaan, kemakmuran, kemajuan, yang mengantarkan pada kemuliaan akhirat dan ridha Allah SWT.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler