SERAM, MISTERI Hantu Bule Cantik yang Wara Wiri di Istana Negara. Ini Cerita Ajudan Gusdur

17 Januari 2022, 20:50 WIB
Istana Negara yang menyimpan banyak cerita horor. / indonesia.go.id/

DESKJABAR - Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta sepintas tak memberikan kesan seram, selain kemegahan. Bangunan Istana Merdeka dan Istana Negara, dengan tiang-tiang penyangga yang kokoh tampak begitu mentereng.

Kalau melihat tampilan Istana Negara dan Istana Merdeka di televisi, lewat media massa, ataupun jika kebetulan lewat di depannya, tak sedikit pun membuat bulu kuduk berdiri. Hanya saja suasana sepi dan senyap, juga usianya yang sudah tua, membuat kita bertanya-tanya, apa ada makhluk gaibnya atau tidak di dalamnya.   

Namun kalau mendengar kisah mantan ajudan Presiden Abdurahman Wahid alias Gusdur, Priyo Sambadha, bisa jadi Anda akan percaya kalau di kompleks Istana Negara dan Istana Merdeka memang ada makhluk halus.

Baca Juga: Kampung Hilang Misterius di Waduk Situ Gede Tasikmalaya, Persembunyian Koruptor Hingga Zaman Pajajaran

Bahkan dari paparannya, menurut Priyo di komplek Istana Negara ada mitos hantu bule cantik yang wara-wiri.

 Coba saja Anda dengarkan kanal Youtube RJL 5 - Fajar Aditya, saat Fajar mewawancarai Priyo Sambadha. Boleh jadi Anda akan merinding menyimaknya. Apalagi sesekali kisahnya diiringi efek suara yang membuat bulu roma berdiri.

Fajar Aditya sengaja mengundang Priyo Sambadha sebulan lalu, ceritanya soal hantu bule di Istana negara jadi viral.

Dengan tagar #Om Mamat alias obrolan malam Jumat, dan judul “Viral di Twitter?! Kisah Horor Ajudan Gusdur di Istana Kepresidenan”, Priyo mengisahkan pengalamannya bertemu hantu bule cantik.

“Saya semula tak ambil pusing tentang cerita-cerita horor yang terjadi di sekitar istana,” kata Priyo memulai ceritanya.

Namun pendapat itu berubah setelah ia mengalami sendiri pengalaman horor di istana.

Baca Juga: KABAR PERSIB: MENGEJUTKAN Mario Gomez akan Kembali Nahkodai Maung Bandung?

Sebelum zaman Presiden Gusdur, sehabis bekerja ia selalu pulang ke rumahnya di Bekasi. Toh dua presiden yang dilayaninya, Soeharto dan BJ Habibie tidak tinggal di istana melainkan di kediaman masing-masing.

Akan tetapi, setelah presidennya Gusdur ia terpaksa pindah ke Wisma Negara, yang terletak di antara bangunan Istana Negara dan Istana Merdeka.

“Gusdur kan tinggal di istana, karena kediamannya terlalu jauh ke istana,” katanya.

Karena Priyo bertugas untuk memenuhi keperluan Presiden, ia memutuskan pindah ke Wisma Negara.

Jarak dari rumahnya di Bekasi ke istana terlalu jauh, sehingga makan waktu. Padahal kebiasaan Gusdur tidur larut dan berolahraga setelah sholat subuh.

Baca Juga: Solusi Penangkal SANTET atau SIHIR paling Mudah Dilakukan dan AMPUH!

Horor di bangunan enam lantai

Maka, Priyo mulailah menempati bangunan enam lantai yang disebut Wisma Negara. Di bangunan tua itu tidak banyak yang tinggal, kamar-kamarnya banyak yang dibiarkan kosong. Namun kebersihan selalu terpelihara, karena setiap hari office boy selalu membersihkannya.

Namun, layaknya bangunan kuno yang lama sekali tak dipakai, perabotan pun kendati mewah tetapi sudah kuno, barang antik.

“Di kamar saya di lantai tiga juga begitu. Kamar itu cukup besar, perabotannya mewah, ada cermin juga,” ia tak meneruskan kalimatnya seolah mau mengatakan cermin itu mengandung sesuatu yang magis atau semacamnya.

Wisma Negara, kisahnya, semula oleh Presiden Soekarno dibuat untuk menginap para tamu negara. Namun pada kenyataannya, para tamu negara menginap di hotel. Hanya Raja Kamboja Norodom Sihanouk yang pernah menginap di situ.

Baca Juga: Ulah Tendang SESAJEN Gunung Semeru, Inilah Sudut Pandang Buya Yahya dan yang Lainnya

Hingga sekian puluh tahun bangunan itu dibiarkan kosong, hanya aula yang terkadang dipakai.

Demikian juga dengan Istana Merdeka, tidak pernah dipakai oleh presiden setelah Soekarno. Baru saat Gusdur jadi presiden, istana itu ditinggali.

“Namanya bangunan tua yang lama kosong dan melalui banyak episode kehidupan tentu meninggalkan energi atau jejak,” kata Priyo.

Maka tak heran banyak cerita dan mitos bertebaran di sekitar istana. Misalnya saja di Istana Merdeka dan Istana Negara ada hantu lelaki bule wara wiri sambil merokok.

“Lalu di pohon buni konon ada perempuan berbaju putih suka bergelantungan, sambil cekikikan atau terkadang menangis. Itu banyak yang suka melihat,” katanya mengisahkan.

Yang paling sering dibicarakan adalah kehadiran gadis belia, kulit putih cantik yang memakai rok berenda. Panampakan ini relatif lebih banyak yang melihatnya. “Dari cerita beberapa orang, ciri-ciri yang disebutkan sama,” katanya.

Baca Juga: Bikin Heboh! Kartun Upin dan Ipin dari Kisah Nyata, Ternyata HOAX! Begini Klarifikasinya...

Jadi hantu di sekitar istana ada tiga. Laki-laki bule yang gemar merokok, biasanya ada di Istana Merdeka dan Istana Negara, lalu hantu pohon buni. Yang ketiga noni cantik bergaun renda. Gadis ini lebih banyak bergerak karena ada di mana-mana, bisa di dalam istana bisa juga di luar istana.

Hantu yang tersenyum

Suatu hari, Priyo memulai kisah horornya, ia baru saja beres bekerja melayani keperluan Gusdur. Jam menunjukkan pukul 3 pagi.

Priyo yang sudah sangat capek bermaksud pulang. Sendiri berjalan kaki menuju Wisma Negara, sempat merasa agak tak nyaman tatkala melewati pohon buni.

“Saya tak berani menoleh ke arah pohon, saya terus berjalan sambil berdoa meski ada perasaan tak nyaman. Aman pohon terlewati,” katanya sambil sesekali bilang, ia merinding.

Sampailah ia di Wisma Negara, gedung enam lantai yang hanya dihuni 1 - 2 orang saja.

“Merinding juga, karena senyap,sepi, hampa. Pokoknya vibes nya gak enak,” ungkapnya.

Bau gedung lama, agak apek menerpa hidungnya. “Sampai sekarang saya masih merasakan baunya,” ungkapnya.

Baca Juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Siapkan Tiga Skema Pemberangkatan Haji 2022

Nunggu lift masih terasa tidak enak, lalu dipencetlah angka 3, lantai kamarnya. “Suara lift jaman dulu kayak erangan orang. Perasaan saya ada yang ngikutin,” ujarnya.

Celakanya, lift tak berhenti di lantai 3, tapi terus melaju ke atas. “Saya pijit lagi angka 3 beberapa, tapi lift tetap naik. Saya pasrah, jangan-jangan dibawa ke lantai 6, aula yang sering terjadi penampakan seperti yang orang ceritakan. Bahkan OB pun tak berani sendiri kalau membersihkan piano dan gamelan yang katanya suka bunyi sendiri,” katanya melanjutkan kisah pengalaman horornya.

Dan benar, lift berhenti di lantai 6, pintunya terbuka begitu saja. Priyo sejenak tertegun melihat ruangan aula yang gelap gulita, hanya ada kilasan sinar dari lampu lift.

Ia lalu membiasakan matanya dalam gelap, melihat sekeliling ruangan dari dalam lift. Tatapannya tertuju pada meja bundar di sebelah kiri lift. “Duh saya merinding nih,” katanya.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem FF 18 Januari 2022, Kode REDEEM Free Fire 1 Menit Lalu, Fix NEW di reward.ff.garena.com  

Pemandangan aneh terlihat, di meja tersebut duduk seorang wanita membelakanginya sambil tertelungkup menangis. Ia mengenakan gaun berwarna terang dan berenda, bagus sekali. Rambut pirangnya digelung agak tinggi.

“Ia menangis sepertinya sedih sekali,” kisahnya.

Priyo panik, berusaha memencet angka 3 di lift tapi tak bisa. “Saya takut yang akan terjadi kemudian,” katanya.

Namun lift tak bisa diajak kompromi, tetap terbuka. Memaksa Priyo terpaku memandang perempuan itu. Tak lama kemudian perempuan bule itu menoleh, dan dia melempar senyum pada Priyo. 

“Seingat saya, dia menoleh tidak dengan badannya. Dia usap air matanya. Cantik sekali tipikal kulit putih Eropa,” jelasnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Pembunuh Amel dan Ibu Tuti Mirip Diki Kekasih Amel, Ini Analisa Anjas

Kata Priyo, tak ada kesan seram, karena sang noni bule itu tersenyum. “Setelah senyum itu, sepersekian detik lift tertutup dan berhenti di lantai 3. Saya gak akan lupa wajah cantik yang menyimpan kesedihan itu,” tutur Priyo.

Masuk ke dalam kamar, Priyo lega. Ia lega karena sang hantu tersenyum, artinya mereka mungkin tak merasa ada gangguan.

Priyo mencoba tidur. “Tapi entah itu mimpi atau bukan, saya merasa seperti mendengar suara orang banyak riuh, seperti dalam sebuah pesta,” katanya.

Dari cerita yang sempat terdengar oleh Priyo, konon hantu perempuan belia bergaun renda itu dulu adalah noni Belanda yang bunuh diri karena cintanya pada seorang pribumi tak direstui orang tuanya.

Selain pengalamannya itu, ia mendengar cerita seorang OB yang tak mau ke atas lewat lift. Dia naik menggunakan tangga darurat. Namun pada saat tangannya berpegangan ke pinggiran tangga tiba-tiba ia memegang rambut yang panjang. Karuan saja OB itu lari terbirit-biri tanpa mengetahui rambut siapakah itu.

Ia merasa setelah kejadian tersebut dirinya lebih berani, tak ada lagi rasa takut jika melewati pohon buni malam hari.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube RJL 5 - Fajar Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler