Badan Meteorologi Jepang Yakini Gempa Fukushima Merupakan Gempa Dahsyat Susulan 2011

14 Februari 2021, 12:01 WIB
Bebatuan besar berjatuhan dari tebing di Jalan Soma, Fukushima, akibat gempa Sabtu malam berkekuatan 7,3 SR /Kyodo News/

 

DESKJABAR – Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa gempa yang terjadi Sabtu 13 Februari 2021 malam di Fukushima, diyakini sebagai gempa susulan dari gempa berkekuatan 9,0 skala Richter pada 11 Maret 2011.

Gempa Fukushima Sabtu malam membawa kembali kenangan menakutkan bagi warga Fukushima, sebab gempa pada 2011 memicu tsunami dan menewaskan hampir 20.000 warga di sepanjang wilayah timur laut Jepang.

Gempa 11 Maret 2011 juga memicu kecelakaan dipembangkit nuklir di Fukushima, yang merupakan keselakaan terburuk di dunia dalam 25 tahun.

Baca Juga: Stasiun Bandung Terapkan Pemeriksaan GeNose C-19 Bagi Penumpang Kereta Api, Ini Tahapannya

Badan Meteoroli Jepang juga memperingatkan gempa susulan dalam beberapa hari ke depan.

Gempa Sabtu malam mengguncang gedung-gedung di ibu kota Jepang Tokyo, memutus aliran listrik ke ratusan ribu bangunan di Jepang bagian timur dan timur laut. Namun, pada pagi hari, hampir semua listrik pulih.

Beberapa ribu rumah tangga masih tanpa air, memaksa warga yang mengantre kendi plastik menerima air dari truk.

Endo (64), mengatakan, gempa hari Sabtu tidak sebanding dengan gempa 2011, yang berlangsung selama beberapa menit dan memiliki gempa susulan yang berlangsung berminggu-minggu.

Baca Juga: Bekas Stasiun Pangandaran, Ikon Sejarah Kabupaten Pangandaran

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,3 skala Richter melanda sesaat sebelum tengah malam Sabtu dan dinding retak, jendela pecah dan memicu tanah longsor di Fukushima, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa. Lebih dari 100 orang terluka.

Sedikitnya 121 orang terluka, kata televisi nasional NHK, termasuk beberapa yang menderita patah tulang, tetapi tidak ada kematian yang dilaporkan.

NHK melaporkan bahwa sekitar 160 ml (5 ons) air telah bocor dari kolam bahan bakar bekas di reaktor Fukushima Dai-Ni tetapi ini tidak menimbulkan bahaya.

Layanan kereta peluru Shinkansen ke sebagian besar wilayah utara Jepang ditunda karena kerusakan di sepanjang rel. Layanan di sepanjang satu jalur diperkirakan tidak akan pulih setidaknya hingga Selasa.

Baca Juga: Bisnis Kerajinan Masyarakat Baduy Ikut Terpuruk Akibat Covid-19, Lakukan Ritual Agar Situasinya Cepat Pulih

Pemadaman listrik tidak memengaruhi vaksin Pfizer Inc COVID-19 yang tiba pada hari Jumat untuk inokulasi yang akan dimulai minggu ini, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan pada konferensi pers Minggu pagi.

Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia, dan Jepang menyumbang sekitar 20% gempa bumi dunia dengan kekuatan 6 atau lebih.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler