Network
DESKJABAR - Kompetisi Liga 1 musim ini tidak ideal lagi pasca PSSI menghapus sistem promosi dan degradasi akibat dihentikan hajatan Liga 2 dan 3.
Atmosfir panas dan persaingan antartim yang biasanya sangat mencekam, dipastikan tidak ada lagi.
Denyut kompetisi hanya panas di papan atas. Terutama tim-tim yang berpeluang menjadi juara.
Tim papan tengah dan bawah hanya menjalani kewajiban bertanding. Apapun hasilnya mereka tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
"Ya, idealnya ada merit sistem. Ada tatanan dan struktur dari kompetisi yang digelar," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono.
Tapi, musim ini, tidak ada kesatuan lagi, dengan tidak adanya sistem promosi dan degradasi yang berlaku di kompetisi.
"Selain Liga 1, mestinya Liga 2 dan 3 berjalan secara bersamaan dengan sistem promosi dan degradasi," ungkap Teddy Tjahjono pada wartawan, kemarin.
Tapi karena sudah diputuskan berhenti,Teddy Tjahjono tidak ingin berspekulasi tentang ujung Liga 2 dan Liga 3 musim ini.
"Saya tidak mau banyak berkomentar. Karena itu ranahnya PSSI. Kita lihat saja nanti seperti apa," bilang Teddy Tjahjono.
Serupa dengan Teddy Tjahjono, pelatih kepala Persib Bandung Luis Milla, enggan masuk dalam pusaran kompetisi Liga 1 tanpa degradasi.
Menurut Teddy Tjahjono, pelatih berpaspor Spanyol hanya fokus pada tim Maung Bandung yang diasuhnya.
"Luis Milla tidak banyak komentar. Dia hanya fokus pada tim Persib yang dikomandoinya," ucap Teddy Tjahjono.
Buat Persib, di saat seperti ini, konsentrasinya tidak boleh pecah. Apapun hiruk pikuk di luar timnya, Persib Bandung harus on the track.
Persib tetap pada rencana besarnya, terus menghamparkam sepak bola prestasi di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.
"Sebelum ramai soal Liga 2 dan Liga 3, kita sudah punya rencana besar dan target yang dituju, yakni memberikan yang terbaik di musim ini," beber Teddy Tjahjono.***
